Laman

06 Februari 2012

Manajemen Pendidikan

MANAJEMEN DAN PENDIDIKAN
by : Sri Hendrawati, M.Pd

A. KONSEP DASAR MANAJEMEN

Manajemen berasal dari kata managio yaitu pengurusan atau managiare atau melatih dalam mengatur langkah-langkah. Manajemen sering diartikan sebagai ilmu , kiat dan profesi karena itu manajemen merupakan suatu sistem tingkah laku manusia yang kooperatif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan kepemimpinan yang teratur melalui usaha yang terus menerus dilandasi tindakan yang rasional.

Manajemen dikatakan sebagi ilmu menurut Luther Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Manajemen dikatakan sebagai kiat oleh Follet dikarenakan manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan tugas. Dan pandangan yang ketiga menyatakan bahwa manajemen sebagai profesi karena manajemen dilandasi oleh suatu keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer, dan para professional dituntun oleh suatu kode etik.

Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang inginkan. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan. Berdasarkan makna kata manajemen (to manage = mengatur ), maka dikembangkan beberapa pertanyaan seperti apa yang diatur, apa tujuannya diatur, mengapa harus diatur, bagaimana cara mengaturnya, serta siapa yang berwenang untuk mengaturnya. Untuk menjawabnya diperlukan pemahaman terhadap unsur-unsur manajemen. Unsur-unsur manajemen terdiri dari : Man, Money, Method,Machines,Materials dan Market, yang disingkat menjadi 6M. Yang diatur adalah semua unsur manajemen, dengan tujuan agar 6 M lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mewujudkan tujuan sehingga bermanfaat secara optimal, terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik dalam menunjang terwujudnya tujuan organisasi.

Dalam kajian mengenai manajemen terdapat berbagai pandangan yang mencoba merumuskan definisi manajemen dengan penekanan yang berbeda. Menurut Hamalik (2006) manajemen adalah suatu istilah yang sulit didefinisikan, dan pekerjaan seorang manajer sulit untuk diidentifikasikan secara tepat. Salah satu rumusan mengenai manajemen adalah suatu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lain serta sumber-sumber lainnya, menggunakan metode yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.(Hamalik;2006). Bertitik tolak dari rumusan tersebut, maka ada beberapa hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut, yaitu sebagai berikut:

a. Manajemen merupakan suatu proses sosial yang merupakan proses kerja sama antara dua orang atau lebih secara formal.
b. Manajemen dilaksanakan dengan bantuan sumber-sumber, yaitu sumber daya manusia, sumber material, sumber biaya dan sumber informasi.
c. Manajeman dilaksanakan dengan metode kerja tertentu yang efisien dan efektif, dari segi tenaga, dana, waktu dan sebagainya.
d. Manajemen mengacu ke pencapaian tujuan tertentu yang telah ditentukan sebelumnya.

Shrode Dan Voich (1986) menyatakan bahwa kerangka dasar manajemen meliputi : “philosophy, assumptions, principles, and theory, which are basic to the study of any discipline of management”

Secara sederhana dikatakan bahwa falsafah merupakan pandangan atau persepsi tentang kebenaran yang dikembangkan dari berpikir praktis. Setiap jenis pengetahuan termasuk pengetahuan tentang manajemen mempunyai cirri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontology), bagaimana (epistemology) dan untuk apa (aksiology) pengetahuan manajemen tersebut disusun. Di dalam pengetahuan manajemen, falsafah pada hakikatnya menyediakan seperangkat pengetahuan (a body of related knowledge) untuk berfikir efektif dalam memecahkan masalah-masalah manajemen.

Manajemen berlangsung dalam suatu proses berkesinambungan secara sistemik, yang meliputi pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), staffing, pengarahan (directing) dan control.
Menurut R.Alec Mackendlie dalam teori proses manajemen dalam tiga dimensi, ada tiga unsur pokok yang berkenaan dengan pekerjaan seorang manajer, yaitu gagasan (ideas) atau hal atau benda (thing), dan orang (people). Ketiga unsur tersebut direfleksikan dalam tiga hal, yaitu berfikir konseptual, administrasi dan kepemimpinan.

Berfikir konseptual berarti bahwa seseorang merumuskan gagasan dan kesempatan-kesempatan baru dalam organisasi. Administrasi mengandung pengertian bahwa diperlukan suatu kegiatan untuk merinci proses manajemen, sedangkan kepemimpinan berarti sebuah tugas untuk memotivasi orang-orang agar dapat melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati.

Manajemen didefinisikan oleh Parker Follet (Daft dan Steers,1986) sebagai “the art of getting things done through people” atau diartikan lebih luas sebagai proses pencapaian tujuan melalui pendayagunaan sumber daya manusia dan material secara efisien (Buford dan Bedein,1988).

Sifat khusus manajemen adalah integrasi dan penerapan ilmu serta pendekatan analisis yang dikembangkan oleh banyak disipin ilmu . tiap organisasi memrlukan pengambilan keputusan, pengorganisasian aktivitas, penanganan sumber daya manusia, pembagian tugas dan kewenangan , evaluasi prestasi yang mengarah kepada sasaran kelompok yang semuanya ini sebagai aktivitas manajemen.

Inti dari manajemen adalah leadership.yaitu kemampuan untuk menggerakkan orang-orang mengikuti pemimpin. Pemimpin berusaha mempengaruhi dan membimbing para anggotanya agar berbagai tujuan dapat tercapai melalui rangkaian kegiatan yang direncanakan, hal inilah yang dapat menjadikan maju mundurnya suatu organisasi.
Berikut adalah beberapa definisi mengenai manajemen yang dikemukakan oleh para ahli:

a. Menurut Frederick Winslow Taylor (1811) Management is knowing exavtly what you want to do and than seeing that they do it in the best and cheapest way.(Manajemen adalah mengetahui secara tepat apa yang ingin anda kerjakan dan anda melihat bahwa mereka mengerjakannya dengan cara yang terbaik dan murah).

b. Manajemen menurut Henry L.Gantt (1861-1919) menekankan pada relasi manajemen dan tenaga kerja, praktek penyeleksian karyawan dengan cara ilmiah, kerjasama yang harmonis antara pimpinan dan karyawan, perlunya pelatihan dan kondisi-kondisi yang mempunyai efek psikologis yang menguntungkan kepada pekerja , menegembangkan teknik bagan untuk jadwal.

c. James A.F.Stoner (1982) mengemukakan bahwa Management is the process of planning, organizing, leading and controlling the efforts of organizational members and the use of other organizational resources in order to achieve stated organizational goals ( manajemen adalah proses dari perencanaan, pengorganisasian, pemberi pimpinan, dan pengendalian dari suatu usaha dari anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisatoris untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.)

d. Menurut George R.Terry (1964) management is distinct process of planning, organizing, actuating, controlling, performed to determine and accomplish stated objective the use of human beings and other resources ( manajemen adalah suatu proses yang nyata mulai dari perencanaa, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian, yang dilakukan untuk menentukan penyelaesaian sasaran yang telah ditetapkan dengan menggunakan orang dan sumber-sumber daya lainnya.

e. Longenecker dan Pringgle (1981) menyatakan bahwa manajemen sebagai proses pengadaan dan pengkombinasian sumber daya manusia, financial dan fisik untuk mencapai tujuan pokok organisasi.

f. Gibson, Ivancevich, dan Donnely (1982) menegaskan bahwa manajemen adalah suatu tindakan, kegiatan , atau tindakan dengan tujuan tertentu untuk melaksanakan pekerjaan manajerial dangan tiga fungsi utama yaitu perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian.

g. Buford and Bedeian (1988) mengungkapkan oleh bahwa manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan material secara efisien.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa konsep manajemen adalah menjalankan fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian menjadi suatu rangkaian yang terintegrasi dalam pengambilan sebuah keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh dengan melibatkan pendayagunaan segala sumberdaya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Berikut ini adalah fungsi manajemen seperti yang diungkapkan oleh Nanang Fattah (1996).

Fungsi perencanaan antara lain menentukan tujuan atau kerangka tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Ini dilakukan dengan mengkaji kekuatan dan kelemahan organisasi, menentukan kesempatan dan anacaman, menentukan strategi, kebijakan, taktik dan program. Semua hal itu dilakukan berdasarkan proses pengambilan keputusan secara ilmiah.

Fungsi pengorganisasian meliputi penentuan fungsi, hubungan dan struktur. Fungsi berupa tugas-tugas yang dibagi ke dalam fungsi garis, staf dan fungsional. Hubungan terdiri atas tanggungjawab dan wewenang. Sedangkan strukturnya dapat horiszontal atau vertical. Semuanya itu untuk memperlancar alokasi sumber daya dengan kombinasi yang tepat untuk mengimplementasikan rencana.

Fungsi pemimpin menggambarkan bagaimana manajer mengarahkan dan mempengaruhi para bawahan, bagaimana oranglain melaksanakan tugas yang esensial dengan menciptakan suasana yang menyenangkan untuk bekerja sama.

Fungsi pengawasan meliputi penentuan standar, supervise, dan mengukur penampilan/pelaksanaan terhadap standard an memberikan keyakinan bahwa tujuan organisasi tercapai. Pengawasan sangat erta kaitannya dengan perencanaan, karena melalui pengawasan efektivitas manajemen dapat diukur.

B. KONSEP DASAR PENDIDIKAN

Driyarkara (1980) mengatakan bahwa pendidikan itu adalah usaha untuk memanusiakan manusia muda. Dalam dictionary of education dinyatakan bahwa pendidikan adalahh (a) proses seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan tingkah laku lainnya di dalam masyarakat di mana ia hidup, (b) proses social yang terjadi pada orang yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol ( khususnya yang datang dari sekolah), sehingga mereka dapat memperoleh perkembangan kemampuan social dan kemampuan individu yang optimal. Dengan kata lain pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat permanen (tetap) dalam tigkah laku, pikiran dan sikapnya.

Pengertian lain dikemukakan oleh Crow dan Crow (1960) bahwa modern educational theory and practice not only are aimed at preparation for future living but also are operative in determining the patern of present, day by day attitude and behavior. Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai sarana untuk persiapan hidup yang akan datanag, tetapi juga untuk kehidupan masa sekarang yang dialami individu dalam perkembangannya menuju ke tingkat kedewasaannya.

John Dewey (1958) mengatakan bahwa pendidikan adalah proses tanpa akhir (education is the process without end), dan pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya fikir (daya intelektual), maupun daya emosional (perasaan) yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya. Sementara itu Bruner (1915) menegaskan bahwa pendidikan bukanlah sekedar persoalan teknik pengelolaan informasi, bahkan bukan pula penerapan teori belajar di kelas atau menggunakan hasil ujian prestasi yang berpusat pada mata pelajaran. Pendidikan merupakan usaha yang kompleks untuk menyesuaikan kebudayaan dengan kebutuhan anggotanya, dan menyesuaikan anggotanya dengan cara mereka mengetahui kebutuhan kebudayaan.

Menurut UUSPN No.20 tahun 2003 dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian dan kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pembangunan di bidang pendidikan didasarkan atas Falsafah Negara Pancasila dan diarahkan untuk membentuk manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, mampu mnegmabangkan kreativitas dan tanggungjawab, mampu mengembangkan kecerdasan tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, dan mencintai bangsa dan sesame manusia, sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam Undang-Undang dasar 1945.

Pendidikan Nasional sebagai bagian dari usaha pembangunan nasional, merupakan usaha yang sangat penting dalam membentuk manusia Indonesia seperti yang dicita-citakan tersebut. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional harus berdasarkan Pancasila dan ditujukan ke arah pembentukkan manusia yang Pancasilais.
Pada Undang-Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat (2) disebutkan bahwa Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan dan perubahan zaman. Kemudian pada Bab II pasal 2 disebutkan pula bahwa Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Lebih lanjut disebutkan dalam Undang-Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab II Pasal 3 bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Pendidikan merupakan sebuah system, yang merupakan suatu keseluruhan yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dalam mengubah masukan menjadi hasil yang diharapkan. System pendidikan nasional adalah suatu keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Berkaitan dengan system pendidikan nasional tersebut menurut UUSPN No.20 tahun 2003 dinyatakan bahwa satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, non formal dan informal. Keseluruhan adalah hal yang utama, sedangkan bagian-bagian seperti jenjang dan jenis pendidikan membentuk sebuah keseluruhan yang tak dapat dipisahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar