Laman

06 Februari 2012

Pendekatan STM

Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat
Oleh: Sri Hendrawati

Menurut pandangan Hidayat (dalam Wahidin, 2006) menyatakan bahwa pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) adalah cara guru berpikir dan berpandangan dalam melakukan pembelajaran IPA dikaitkan dengan keadaan masyarakat, kejadian dalam kehidupan sehari-hari, dan dikaitkan dengan perubahan sosial masyarakat. Jadi bukan sekedar melakukan pembelajaran tentang materi IPA, tetapi perlu dikaitkan dengan kehidupan nyata.

Selajutnya Poedjiadi (2005) menyatakan pada dasarnya pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dalam pembelajaran sains dilaksanakan guru melalui topik yang dibahas dengan jalan menghubungkan antara sains dan teknologi yang terkait dengan kegunaanya dimasyarakat. Sedangkan menurut Galib, (2002) menyatakan bahwa pendekatan STM adalah pembelajaran sains dan teknologi dalam konteks pengalaman dan kehidupan manusia sehari-hari, dengan fokus masalah-masalah/masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat, baik bersifat lokal, regional, nasional, maupun global yang memiliki komponen sains dan teknologi. Pendekatan ini sangat cocok untuk pembelajaran sains yang menekankan pada multi-dimensi hasil belajar siswa (seperti penguasaan konsep, proses sains, kreativitas, sikap, penerapan, nilai-nilai, dan keterkaitan). Tujuannya antara lain adalah untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar disamping memperluas wawasan peserta didik. Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa teknologi berdasarkan sains dan bertujuan sebagai alat bantu bagi manusia untuk memanfaatkan sumber daya alam guna kesejahteraan masyarakat. Hidayat (dalam Wahidin, 2006) menyatakan bahwa tujuan pendekatan sains teknologi masyarakat dimaksudkan agar para siswa dapat:

  1. Menggunakan sains untuk memperbaiki kehidupan dirinya dan untuk menghadapi perkembangan teknologi.
  2. Menghadapi masalah-masalah teknologi dalam masyarakat dengan penuh tanggungjawab.
  3. Memahami pengetahuan dasar untuk dapat menangani masalah-masalah sains teknologi masyarakat.
  4. Mengetahui gambaran yang akurat tentang isyarat-isyarat atau kesempatan kerja dalam lapangan sains teknologi masyarakat.

Yager (dalam Wahidin, 2006) menyebutkan bahwa pendekatan sains teknologi masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  1. Siswa mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di daerahnya beserta dampaknya.
  2. Menggunakan sumber-sumber setempat (narasumber dan bahan-bahan) untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah.
  3. Keterlibatan siswa secara aktif dalam mencari informasi yang dapat diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah nyata dalam kehidupannya.
  4. Perluasan untuk terjadinya belajar melebihi periode, kelas, dan sekolah.
  5. Memusatkan pada pengaruh sains dan teknologi kepada individu siswa.
  6. Pandangan mengenai sains sebagai konten lebih dari sekedar yang hanya berisi konsep-konsep dan untuk menyelesaikan ujian.
  7. Penekanan ketrampilan proses sains, agar dapat digunakan oleh siswa dalam mencari solusi terhadap masalahnya.
  8. Penekanan kepada kesadaran mengenai karir khususnya karir yang berhubungan dengan sains dan teknologi.
  9. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan dalam bermasyarakat sebagai usaha untuk memecahkan kembali masalah-masalah yang diidentifikasinya.
  10. Menentukan proses sains dan teknologi yang mempengaruhi masa depan.
  11. Sebagai perwujudan otonomi setiap individu dalam proses belajar (sebagai masalah individu).

Dari tujuan dan ciri pendekatan sains teknologi masyarakat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan mengaitkan sains dan teknologi serta kegunaannya dan kebutuhan masyarakat diharapkan dapat bermanfaat bagi dirinya dan dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya maupun masalah lingkungan sosial. Untuk mencapai hal itu, diharapkan guru disamping membekali peserta didik dengan pemahaman konsep dan kemampuan aplikasi sains, juga membekali dengan kreativitas, kemampuan berpikir kritis, peduli terhadap lingkungan sehingga mau melakukan tindakan nyata apabila ada masalah yang dihadapi di luar kelas. Pembelajaran dengan mengaitkan sains teknologi serta kegunaannya dan kebutuhan masyarakat dapat meningkatkan kemampuan proses, mengaplikasikan konsep-konsep sains, kreativitas dan sikap melalui sains. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Robert Yager yang di publikasikan pada tahun 1992 bahwa manfaat mempelajari sains dengan menggunakan pendekatan Science Technology and Society (STS), yaitu dapat meningkatkan kemampuan proses, mengaplikasikan konsep-konsep sains, kreativitas dan sikap melalui sains. Hasil penelitian ini di dapat setelah mengadakan uji coba terhadap kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan pendekatan STS dan siswa yang belajar dengan pendekatan non-STS. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh penelitian Fensham (1988) seorang tenaga pendidik bidang sains yang terkenal menyatakan bahwa pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan STS akan membuat siswa menggunakan beragam sudut pandang dalam menyikapi persoalan yang berhubungan dengan dampak dari sains dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Siswa juga dapat mengerti relevansi antara penemuan-penemuan ilmiah, bukan hanya berkonsentrasi pada belajar fakta-fakta dan teori-teori sains yang kelihatannya jauh dari realita kehidupan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar