Laman

30 Juli 2012

BEDAH KISI KISI UJI KOMPETENSI GURU SD TAHUN 2012
Oleh :
SRI HENDRAWATI, M.Pd*
*) Guru SDN Cihaurgeulis 2 Bandung

MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

No
Indikator
Penjelasan
1
Membandingkan antara fakta            dan konsep dalam IPS                 

Fakta dalam IPS

Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sering kita temukan kejadian-kejadian baik yang positif maupun kejadian yang negatif. Fenomena kehidupan sering kita saksikan baik disadari atau tidak, suka atau tidak suka, menjadi bagian pengalaman hidup kita. Kejadian-kejadian yang mencengangkan misalnya, woman  trafficking  (perdagangan wanita), narkoba
perampokan, pemerkosaan dan sejenisnya perlu dicermati dan diteliti secara mendalam. Perubahan masyarakat yang begitu cepat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan kemajuan pembangunan tidak bias dibendung. Realitas-realitas di atas, apakah termasuk fakta atau bukan akan dibahas di bagian berikut.

Fakta  adalah kejadian atau suatu hal yang sifatnya berdiri sendiri yang berkaitan dengan manusia, misalnya banjir, tradisi budaya, dan orang yang memproklamasikan kemerdekaan. Di sekitar kita ada jutaan fakta. Fakta-fakta tersebut perlu diketahui dan dipahami sebagai bahan untuk melakukan analisis. Untuk itu, perlu disadari oleh guru bahwa pembahasan tentang fakta tersebut harus diseleksi sehingga betul-betul relevan dengan kemampuan yang akan dikembangkan. Terlalu banyak fakta akan menyita waktu belajar (Saidiharjo: 2007, 27).

Konsep dalam IPS

Konsep adalah suatu ide yang menggambarkan hubungan antara dua atau lebih fakta seperti konsep “kebutuhan manusia”, yang berkaitan dengan berbagai hal, misalnya pakaian, makanan, keselamatan, pendidikan, cinta, dan harga diri. Konsep juga dapat diartikan simbol atau ide yang diciptakan oleh siswa untuk memahami pengalaman yang terjadi berulang kali. Pemahaman suatu konsep tidak terlepas dari pengalaman dan latar belakang budaya yang dimiliki seseorang. Dengan demikian, untuk mengembangkan pemahaman siswa terhadap berbagai konsep, guru perlu mempertimbangkan latar belakang pengalaman yang beragam di antara mereka. Misalnya siswa yang sehari-hari hidup di kota besar mungkin memiliki pengalaman yang terbatas tentang lingkungan yang alami pedesaan, sebaliknya siswa dan siswi yang terbiasa tinggal di lingkungan pegunungan yang terpencil memiliki pengalaman terbatas tentang situasi perkotaan. Konsep  dasar pengetahuan (social studies) adalah ilmu-ilmu sosial   yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan. studi ilmu-ilmu sosial itu  berisi aspek-aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, psikologi, dan geografi yang dipilih sebagai bahan kajian dan pembelajaran di sekolah dan perguruaan tinggi.


Dengan demikian, konsep ilmu pengetahuan sosial mengandung pengertian berikut. Pertama Pertama Pertama Pertama Pertama,  ilmu pengetahuan sosial merupakan disiplin ilmu dari disipilin ilmu-ilmu sosial. Kedua Kedua Kedua Kedua Kedua, disiplin ilmu itu diajarkan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dan pendidikan tinggi. Ketiga Ketiga Ketiga Ketiga Ketiga, meskipun disiplin ilmu dari dasar-dasar ilmu sosial berdiri sendiri, namun dapat ditarik benang merah pada aspek-aspek nilai yang dikembangkan tiap-tiap ilmu dengan disiplin ilmu lainya pada kajian-kajian tertentu yang relevan. Teori, konsep dasar, dan metode analisis yang menjadi ciri pendekatan keilmuan seperti geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, dan antropologi diposisikan sebagai alat bantu untuk mengembangkan kemampuan siswa, yaitu untuk mewujudkan dua kepentingan sekaligus (memberikan bekal kemampuan akademis untuk melanjutkan pendidikan dan memberikan bekal hidup di masyarakat). Perlu disadari bahwa antara kemampuan akademis dan non-akademis merupakan satu kesatuan yang berkesinambungan dalam upaya membentuk jati diri setiap individu siswa.

Konsep merupakan abstraksi atau pengertian abstrak, karena merupakan ide tentang sesuatu (benda, peristiwa, hal-hal) yang ada dalam pikiran. Ia mengandung pengertian dan penafisiran (bukan berwujud fakta kongkrit). Konsep membantu kita dalam mengadakan pembedaan, penggolongan atau penggabungan fakta di sekeliling kita. Misalnya, kita mengenal banyak data perang seperti perang Diponegoro, perang Paregreg, perang Paderi, perang Aceh, perang Puputan, perang Sepoy, perang Sussesi, perang Candu, perang Bur, perang Dunia, perang Aliansi dan sebagainya. Istilah perang yang bersifat umum tidak terikat oleh ruang dan waktu (ide yang abstrak yang ada dalam pikiran yang mengandung pengertian, penilaian dan penafsiran). Hal ini dikarenakan seluruh data-data tentang perang memiliki kesamaan ciri-ciri essensial. Dengan demikian pengertian “perang” merupakan konsep. Yang dimaksud dengan ciri-ciri esensial adalah ciri-ciri dasar yang secara spesifik hanya dimiliki oleh sekumpulan fakta sejenis. Bruner menjelaskan pengertian “konsep” dan “ciri-ciri essensial” dengan cara sederhana. Sebagai misal, buah apel memiliki beberapa butir ciri seperti berwarna hijau kekuning-kuningan, kemerah-merahan, berbentuk bulat, berukuran kurang lebih 0,5, s/d 0,3 liter, berbobot  kurang lebih 0,1 s/d 3 ons, berasa manis atau manis kemasam-masaman, berkulit tipis, tidak berkelupas, berdaging buah tidak berlapis.

Tiap-tiap butir merupakan ciri esensial, karena butir ciri tersebut secara terpisah dapat dimiliki oleh jenis-jenis buah yang lain, tetapi ketujuh butir ciri-ciri di atas secara keseluruhan hanya dimiliki oleh jenis buah apel, hingga menjadikan kesatuan dari ketujuh butir ciri tersebut merupakan ciri essensial. Kata “apel” sebagai pengertian abstrak yang mewakili seluruh jenis buah apel yang memiliki ciri-ciri essensial yang sama, adalah konsep. Dalam hal ini, komponen-komponen (disiplin-disiplin) ilmu sosial terdapat banyak sekali konsep-konsep.
-            Konsep-konsep ilmu sejarah  Konsep-konsep ilmu sejarah  Konsep-konsep ilmu sejarah  Konsep-konsep ilmu sejarah  Konsep-konsep ilmu sejarah mengenal beberapa konsep seperti migrasi, feudalisme, imperalisme, rasionalisme, sosialisme, perang, liberalisme, perdamaian, perjanjian, persetujuan, persekutuan, candi, area, uang kuno, perdagangan, pahlawan, dan sebagainya.
-            Konsep-konsep ilmu ekonomi  Konsep-konsep ilmu ekonomi  Konsep-konsep ilmu ekonomi  Konsep-konsep ilmu ekonomi  Konsep-konsep ilmu ekonomi mengenal beberapa konsep seperti tukar-menukar, uang, pasar, bursa, liberalisme, kapitalisme, imperalisme, koperasi, pajak, cukai, untung, rugi, harga, industri, produksi, distribusi, konsumen, pabrik, penguasaha, pendapatan, kerja, tenaga, jasa, dan sebagainya
-            Konsep-konsep ilmu geografi  Konsep-konsep ilmu geografi  Konsep-konsep ilmu geografi  Konsep-konsep ilmu geografi  Konsep-konsep ilmu geografi mengenal beberapa konsep seperti tanah, air, udara, sungai, gunung, antariksa, flora, fauna, laut, gempa, sumber alat, kependudukan, desa, kota, dan sebagainya.
-            Konsep-konsep antropologi  Konsep-konsep antropologi  Konsep-konsep antropologi  Konsep-konsep antropologi  Konsep-konsep antropologi mengenal beberapa konsep seperti kebudayaan, peradaban, kepercayaan,  folklore, survival, adat, tradisi, induk bangsa (ras), bahasa, sistem kekerabatan, sistem mata pencaharian,kesenian, magis, upacara, religi, dan sebagainya.
-            Konsep-konsep sosiologi  Konsep-konsep sosiologi  Konsep-konsep sosiologi  Konsep-konsep sosiologi  Konsep-konsep sosiologi mengenal beberapa konsep seperti norma sosial, kerja sama sosial, kelompok sosial, organisasi sosial, status sosial, desa kota, urbanisasi,  persaingan, kerja sama, dan sebagainya.
-            Konsep-konsep psikologi sosial  Konsep-konsep psikologi sosial  Konsep-konsep psikologi sosial  Konsep-konsep psikologi sosial  Konsep-konsep psikologi sosial  mengenal beberapa konsep seperti norma prilaku sosial, interaksi sosial, prilaku politik, budaya masyarakat,perilaku menyimpang dan sebagainya.

Dari contoh-contoh  konsep di atas, beberapa konsep ternyata juga terdapat pada lebih dari satu disiplin ilmu sosial, seperti migrasi, nasionalisme, desa, kota dan sebagainya. Konsep-konsep yang secara bersama-sama dimiliki olehbeberapa disiplin ilmu itu disebut dengan istilah konsep inti   (core concept core). Selain core concept   terdapat juga key concept (konsep kunci),         yaitu suatu konsep yang hanya spesifik terdapat pada satu disiplin ilmu sosial. Setiap disiplin ilmu sosial memiliki  key concept key concept key concept key concept key concept  tertentu. Misalnya,  key concept geografi adalah population (kependudukan), land (tanah) dan space (ruang).

2
Menyusun generalisasi dalam IPS    
Generalisasi dalam IPS
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju simpulan umum yang mengikat seutuh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki. Generalisasi dalam IPS merupakan hubungan antara dua atau lebih konsep, misalnya hubungan antara konsep “uang, kebutuhan, dan keinginan”. Ketiga konsep tersebut dihubungkan untuk menggeneralisasi bahwa “ kita menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan”. Generalisasi
tersebut juga menunjukkan hubungan sebab-akibat dan ide abstrak. Rumusan generalisasi ini mungkin saja sederhana, seperti “ dimana ada hutan, di situ ada manusia menggunakan kayu sebagai sumber daya utama” atau “pengangguran di Indonesia meningkat karena jumlah penduduk yang terus bertambah”.
Dalam rumpun ilmu sosial terdapat sejumlah keterampilan yang dapat diklasifikasi menjadi keterampilan berfikir, keterampilan teknis, dan keterampilan sosial. Sejumlah keterampilan berfikir yang penting dalam ilmu sosial diantaranya adalah menarik kesimpulan, membuat generalisasi, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Beberapa keterampilan dikategorikan sebagai keterampilan tingkat tinggi, yakni ketika siswa menggunakan konsep dan membuat generalisasi. Yang termasuk keterampilan berfikir tingkat rendah adalah menggambarkan, menjelaskan, menggolongkan, membandingkan, meramalkan, dan melihat hubungan sebab-akibat. Keterampilan teknis yang berhubungan dengan generalisasi dapat pula diwujudkan melalui penggunaan berbagai media dan alat bantu dalam mencari dan menyajikan informasi. Termasuk ke dalam jenis keterampilan teknis ini adalah ketrampilan membuat tabel, diagram, gambar, peta, denah, melakukan wawancara, observasi, membuat model, mencatat hal-hal penting, membuat resensi, membuat laporan, dan melaporkannya.
Ketrampilan sosial berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan hubungan antar manusia, misalnya bekerja sama dalam satu tim, berinteraksi dan berkomunikasi baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam lingkup tertentu. Dalam kaitan ini, siswa harus dilatih untuk berinteraksi dan bekerja sama dalam kondisi lingkungan dan budaya yang berbeda-beda dengan cara yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Hal yang perlu disadari sebagai dasar untuk membentuk hubungan yang harmonis adalah interaksi yang didasarkan atas saling menghormati dan saling menguntungkan. Aspek afektif dikembangkan melalui pembentukan sikap dan nilai. Ilmu social dimaksudkan untuk mempersiapkan siswa hidup dalam suatu masyarakat bangsa yang berlatarbelakang sosial dan budaya beraneka ragam. Di pihak lain, kita dihadapkan pada situasi yang selalu berubah (dinamis). Untuk itu, siswa perlu mengembangkan sikap yang layak atau sesuai dengan kaidah, nilai, dan norma yang berlaku. Hal-hal yang perlu dibiasakan antara lain tentang nilai-nilai perdamaian, empati, menghargai orang lain, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan.

Jenis-jenis Generalisasi
1.  Generalisasi sempurna, yakni generalisasi yang menempatkan seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Misalnya, setelahkita memperhatikan jumlah hari pada setiap bulan pada tahun Masehi kemudian menyimpulkan bahwa: Semua bulan Masehi mempunyai hari tidak lebih dari 31 hari. Dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena, yaitu jumlah hari pada setiap bulan, kita selidiki tanpa ada yang kita tinggalkan. Generalisasi semacam ini memberikan simpulan yang kuat dan tidak dapat diserang, tetapi tidak praktis dan tidak ekonomis.
2.  Generalisasi tidak sempurna, yakni generalisasi berdasarkan sebagian fenomena yang dilakukan untuk mendapatkan simpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki. Misalnya, setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia kita menemukan bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong. Atas dasar temuan ini, kita menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong. Penyimpulan ini termasuk ke dalam jenis generalisasi tidak sempurna. Demikian gambaran singkat fakta, konsep, dan generalisasi yang saling bertalian dan tidak dapat dipisah-pisahkan.

3
Menganalisis sejarah kenampakan            alam. 
-
4
Menganalisis            hubungan antara sejarah kenampakan alam, serta hubungannya dengan keragaman sosial  Budaya di Indonesia.    

Hubungan Kenampakan Alam dengan Keragaman Sosial Budaya
Jika kita amati ternyata kenampakan alam berpengaruh terhadap pekerjaan masyarakat yang tinggal di situ. Di daerah pegunungan
kebanyakan masyarakatnya bekerja sebagai petani. Mereka memanfaatkan tanah pegunungan yang subur menjadi lahan perkebunan. Bagaimana dengan masyarakat yang tinggal di perkotaan? Masyarakat yang tinggal perkotaan karena tidak ada sawah banyak yang bekerja menjadi pegawai pabrik, berdagang ataupun bekerja di kantor-kantor. Pekerjaan merupakan salah satu bentuk sosial budaya. Selain berpengaruh terhadap pekerjaan, kenampakan alam juga berpengaruh terhadap bentuk sosial budaya yang lain. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan tradisi atau kebiasaan yang dilakukan masyarakat secara turun temurun. Adat istiadat sangat dipengaruhi
keadaan alam di mana manusia tinggal. Masyarakat di pedesaan masih memegang erat adat istiadat seperti hidup bergotong-royong, selamatan dan membuat sesaji. Para petani di pedesaan ada yang membuat sesaji ketika akan menanam bibit padi dan ketika panen. Para nelayan juga mempersembahkan sesaji untuk “dewa laut” ketika akan mencari ikan.Masyarakat di pedesaan juga memiliki tradisi gotong-royong yang masih kuat. Hubungan antar warga di pedesaan sangat akrab. Mereka bahu membahu melakukan setiap pekerjaan tetangga yang membutuhkan bantuan. Seperti mendirikan rumah, memanen padi, membersihkan
lingkungan dan sebagainya. Berbeda dengan masyarakat kota. Hubungan antar warga sangat renggang, bahkan kadang dengan tetangga tidak saling mengenal. Masyarakat di kota ketika akan membangun rumah harus menyewa orang lain.

2. Peralatan dan Perlengkapan Hidup Manusia
Peralatan dan perlengkapan hidup manusia antara lain berupa pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata dan alat transportasi. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia juga dipengaruhi oleh keadaan alam di mana mereka tinggal. Manusia banyak memanfaatkan apa yang ada di lingkungannya untuk membuat peralatan dan perlengkapan hidup.
a. Pakaian
Manusia banyak memanfaatkan tumbuhan dan hewan di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan sandangnya. Seperti bulu domba, bulu burung, kulit buaya ataupun dedaunan. Pada zaman dahulu manusia langsung mengenakan bahanbahan tersebut untuk menutup tubuh. Seiring dengan perkembangan pengetahuan, manusia mengolah terlebih dahulu bahan-bahan alam tersebut menjadi kain. Baru setelah itu dijahit dan dibentuk pakaian. Tidak hanya pakaian, aksesoris lainnya seperti tas, topi ataupun sepatu
juga dibuat dari bahan di lingkungan Kondisi alam juga berpengaruh pada ketebalan baju yang dikenakan manusia. Masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan, lebih sering mengenakan baju tebal. Sedangkan masyarakat yang tinggal di daerah kota atau pantai yang panas lebih sering menggunakan baju yang tipis dan mudah menyerap keringat.

b. Rumah
Tak ubahnya seperti pakaian, manusia dalam membuat rumah juga dipengaruhi oleh kondisi alam. Baik dalam hal bentuknya  Maupun bahan pembuatannya. Bahkan tempat membangun dan arah pintu rumah juga dipengaruhi kondisi alam.
Rumah-rumah di daerah yang jauh dari kota terbuat dari bahan-bahan yang ada di sekitar. Seperti kayu, bambu dan dedaunan untuk atapnya. Di daerah pantai masyarakatnya membuat rumah panggung agar tidak terkena air laut. Di tempat yang banyak binatang buas juga dibangun rumah panggung. Bentuk atap rumah pun juga demikian. Perhatikan beberapa contoh rumah adat di Indonesia berikut: Jika kita perhatikan bentuk atap beberapa rumah adat di atas hamper sama. Mirip apakah atap-atap tersebut? Sekilas ada yang mirip tanduk. Namun sebenarnya atap rumah-rumah tersebut mirip dengan perahu yang dibalik. Mengapa mirip perahu? Dahulu masyarakat kita terkenal sebagai pelaut yang ulung. Perahu merupakan bagian paling penting dari kehidupan mereka. Karena itu bentuk perahu diabadikan dalam bentuk atap bangunan khas Indonesia. Selain dipengaruhi oleh kondisi alam, pembanguan rumah juga dipengaruhi oleh kepercayaan masyarakat. Di Kalimantan Tengah, orang Dayak membangun desa di pinggir aliran sungai. Mereka percaya bahwa air sungai dari hulu membawa rahmat dari Tuhan. Mereka juga percaya bahwa sungai juga dapat menghanyutkan roh-roh jahat ke muara. Di Bali, masyarakatnya membangun rumah atau desa tidak sembarang tempat.
Mereka percaya setiap wilayah di bumi ini mempunyai arti tertentu. Adatempat yang baik untuk didiami, ada juga yang tidak.

c. Alat transportasi
Kondisi alam juga berpengaruh pada alat trasportasi yang digunakan manusia. Daerah-daerah yang belum dibangun jalan raya sulit dijangkau dengan kendaraan seperti di kota. Pesawat pun tidak dapat sembarangan bisa memasuki daerah-daerah seperti ini. Pesawat yang digunakan adalah pesawat khusus yang dinamakan pesawat perintis. Di daerah yang berbukit-bukit, masyarakatnya masih banyak menggunakan kuda sebagai alat transportasi. Seperti di daerah Gunung Bromo, Jawa Timur. Di Kalimantan yang masih penuh dengan hutan lebat, namun banyak sungai, transportasi utama mereka adalah transportasi air. Mereka menggunakan berbagai jenis perahu dan rakit untuk segala kebutuhan pengangkutan. Ke sekolah, ke kantor pemerintahan atau ke tempat
lainnya mereka gunakan perahu. Sungai juga menjadi jalur untuk mengangkut berbagai hasil bumi. Bahkan pasar pun juga dibuat di atas sungai. Pasar seperti ini dikenal dengan sebutan pasar apung

d. Senjata dan alat-alat rumah tangga
Banyak senjata yang digunakan masyarakat dibuat dari bahan yang ada di sekitar mereka. Seperti panah dan tombak. Setelah mengenal logam, masyarakat menempa besi menjadi berbagai macam senjata. Seperti pisau, belati dan pedang. Demikian pula dalam membuat alat-alat rumah tangga. Banyak yang memanfaatkan bahan yang ada di alam. Seperti tanah liat untuk membuat tempayan dan pot bunga. Kayu dan bambu untuk membuat meja, kursi, almari dan perabot rumah tangga lainnya. Daun-daun pun juga dianyam menjadi tikar dan atap rumah.

e. Makanan
Di Indonesia  sebagian besar penduduknya makan nasi sebagai makanan pokok. Di beberapa tempat seperti di Papua makanan pokok mereka adalah sagu. Sedangkan di Madura, makanan pokok mereka adalah jagung. Makanan, baik makanan pokok maupun yang lainnya tak lepas dari potensi alam yang ada di setiap daerah. Di daerah-daerah pantai misalnya, ikan laut merupakan menu utama masyarakat yang ada di sana.

f. Pengetahuan
Manusia dengan akal yang diberikan oleh Tuhan, belajar banyak hal dari alam. Para nelayan memiliki pengetahuan berlayar, menangkap ikan dan membuat garam. Selain itu mereka juga memiiliki pengetahuan tentang rasi bintang dan menggunakannya sebagai petunjuk arah. Rasi bintang juga digunakan para petani untuk mengetahui musim dan menentukan tanaman yang cocok.
Petani selain memiliki pengetahuan rasi bintang juga memiliki pengetahuan bercocok tanam dan pengairan. Masyarakat Bali terkenal dengan teknik mengairi sawah yang disebut Subak. Subak merupakan kerja sama membuat saluran air. Dengan cara ini semua petani dapat mengairi sawahnya secara merata. Tidak ada yang merasa dirugikan.

g. Kesenian
Tidak ada manusia yang tidak menyukai keindahan. Kesenian merupakan segala sesuatu yang indah. Manusia mengungkapkan rasa indah dalam dirinya dalam beraneka bentuk kesenian. Seperti tarian, lagu, lukisan ataupun tulisan. Segala bentuk kesenian tersebut tak lepas dari pengaruh kondisi alam yang ada di sekitar manusia. Sebab kesenian merupakan hasil pengolahan akal pikiran, perasaan yang digabungkan dengan apa yang dilihat manusia di alam. Tak jarang kesenian merupakan bentuk rasa takjub manusia pada keindahan alam ciptaan Tuhan. Di Indonesia hampir setiap daerah memiliki kesenian khas. Sebagai contoh di Aceh terdapat tari Saman dan lagu Bungong Jeumpa. Di Sulawesi terdapat Tari Maengket dan lagu O Ina Nikeke. Di Papua terdapat
Tari Sampari dan lagu Apuse. Ada pula bentuk kesenian lain seperti seni patung yang banyak dijumpai di Bali dan seni membatik yang terdapat di Jawa Tengah. Bila kita amati keseniankesenian daerah tersebutmenggambarkan

h. Bahasa
Untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain manusia membutuhkan bahasa. Di Indonesia terdapat ratusan bahasa daerah dengan logat yang berbeda-beda pula. Dahulu sebenarnya nenek moyang bangsa Indonesia adalah sama. Tentunya bahasa yang digunakan juga sama. Kemudian mereka menyebar dan menetap di banyak tempat di Nusantara. Nah, karena terhalang oleh alam seperti gunung, laut dan sungai mereka tidak pernah berhubungan lagi. Maka dalam jangka waktu yang
cukup lama terbentuklah suku-suku bangsa dengan bahasa daerah yang berbeda satu sama lain.Walaupun demikian, karena berasal dari bahasa induk yang sama kadang kita jumpai kata-kata yang sama di beberapa daerah. Misalnya kata budal, mulih, peken di Bahasa Jawa juga terdapat di Bahasa Bali. Adakalanya dijumpai kata yang sama namun artinya berbeda di daerah
lain. Seperti kata “bujur” bagi orang Kalimantan berarti lurus atau garis, tetapi bagi orang Sunda “bujur” artinya pantat. Selain kosakata, pengucapan atau logat di tiap daerah juga berbeda. Hal ini terlihat ketika berbahasa Indonesia. Kata yang sama diucapkan dengan logat yang berbeda-beda oleh orang dari daerah yang berbeda. i. Sistem kemasyarakatan Sistem  Kemasyarakatan meliputi kelompok atau organisasi, hubungan kekerabatan, peraturan-peraturan dan hukum. Masyarakat untuk
maksud tertentu biasanya membentuk kelompok-kelompok atau organisasi tertentu. Organisasi tersebut dibentuk sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau anggotanya. Misalnya di daerah pedesaan terdapat Koperasi Unit Desa yang mengurus kepentingan dan kebutuhan para petani. Di kampung nelayan terdapat Koperasi Nelayan yang mengurus kepentingan dan kebutuhan para nelayan. Di dalam masyarakat selain terdapat kelompok atau organisasi juga terdapat peraturan-peraturan atau hukum baik tertulis ataupun tidak. Peraturan ini juga tidak lepas dari pengaruh keadaan alam. Sebagai contoh masyarakat Kampung Naga di Jawa Barat melarang siapapun untuk masuk hutan. Apalagi mengambil tumbuhan atau hewan dari hutan itu. Untuk kebutuhan sehari-hari, masyarakat Kampung Naga membuat hutan buatan, yang mereka sebut Leuweng Pajegan. Itulah sebabnya Kampung Naga, selalu asri dan sejuk.

5
Merumuskan pemanfaatan            dan pemeliharaan SDA
yang   tidak            dapat diperbaharui.           
Sumber Daya Alam (biasa disingkat SDA) adalah potensi sumber daya yang terkandung dalam bumi, air dan dirgantara yang dapat didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kepentingan pertahanan negara.
Jenis-jenis Sumber Daya Alam, meliputi:
 SDA dibagi menjadi dua yaitu SDA yang dapat diperbaharui dan SDA yang tidak dapat diperbaharui.
ü
1. SDA yang dapat diperbaharui meliputi air, tanah, tumbuhan dan hewan. SDA ini harus kita jaga kelestariannya agar tidak merusak keseimbangan ekosistem.
2. SDA yang tidak dapat diperbaharui itu contohnya barang tambang yang ada di dalam perut bumi seperti minyak bumi, batu bara, timah dan nikel. Kita harus menggunakan SDA ini seefisien mungkin. Sebab, seperti batu bara, baru akan terbentuk kembali setelah jutaan tahun kemudian.

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Biasanya sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui berasal dari barang tambang (minyak bumi dan batu bara) dan bahan galian (emas, perak, timah, besi, nikel dan lain-lain).

Batu Baraü
Batu bara berasal dari tumbuhan purba yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu. Batu bara banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan industri dan rumah tangga.

Minyak Bumiü
Minyak bumi berasal dari hewan (plankton) dan jasad-jasad renik yang telah mati berjuta-juta tahun.

Emas dan Perakü
Besi dan Timah
ü
Besi berasal dari bahan yang bercampur dengan tanah, pasir dan sebagainya. Besi merupakan bahan endapan dan logam yang berwarna putih. Timah berasal dari bijih-bijih timah yang tersimpan di dalam bumi. Sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan sumber yang penting bagi kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya. Sumber daya alam menyediakan sesuatu yang diperoleh dari lingkungan fisik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, sedangkan lingkungan merupakan tempat dalam arti luas bagi manusia dalam melakukan aktifitasnya. Untuk itu, pengelolaan sumber daya alam seharusnya mengacu kepada aspek konservasi dan pelestarian lingkungan. Eksploitasi sumber daya alam yang hanya berorientasi ekonomi hanya membawa efek positif secara ekonomi tetapi menimbulkan efek negatif bagi kelangsungan kehidupan umat manusia. Oleh karena itu pembangunan tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi tetapi juga memperhatikan aspek etika dan sosial yang berkaitan dengan kelestarian serta kemampuan dan daya dukung sumber daya alam. Pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup menjadi acuan bagi kegiatan berbagai sektor pembangunan agar tercipta keseimbangan dan kelestarian fungsi sumber daya alam dan lingkungan hidup sehingga keberlanjutan pembangunan tetap terjamin. Pemanfaatan sumber daya alam seharusnya memberi kesempatan dan ruang bagi peranserta masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Peranan pemerintah daerah sangat diperlukan dalam perumusan kebijakan pengelolaan sumber daya alam terutama dalam rangka perlindungan dari bencana ekologis. Sejalan dengan otonomi daerah, kontrol masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup merupakan hal yang penting. Dengan demikian hak dan kewajiban masyarakat untuk memanfaatkan dan memelihara keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan harus dapat dioptimalkan.
Kesalahan dalam pengelolaan dapat berpotensi mempercepat terjadinya kerusakan sumber daya alam, termasuk kerusakan hutan lindung, pencemaran udara, hilangnya keanekaragaman hayati, kerusakan konservasi alam, dan sebagainya. Meningkatnya intensitas kegiatan penduduk dan industri perlu dikendalikan untuk mengurangi kadar kerusakan lingkungan di banyak tempat yang antara lain berupa pencemaran industri, pembuangan limbah yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan kesehatan, penggunaan bahan bakar yang tidak aman bagi lingkungan, kegiatan pertanian, penangkapan ikan, dan eksploitasi hutan lindung yang mengabaikan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Dengan memperhatikan permasalahan dan kondisi sumber daya alam dan lingkungan hidup dewasa ini, maka kebijakan di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup ditujukan pada upaya:
1. Mengelola sumber daya alam, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui melalui penerapan teknologi ramah lingkungan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
2. Memberdayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3. Memelihara kawasan konservasi yang sudah ada dan menetapkan kawasan konservasi baru di wilayah tertentu.
4. Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan.

Sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan dan perawatan sumber daya alam sama pentingnya dengan menumbuhkannya. Jika tidak dilakukan maka akan menyebabkan degradasi lahan, misalnya:
1. Pengelolaan tanah yang efektif memerlukan pengelolaan pupuk terpadu untuk mempertahankan tingkat produktifitas tanaman pangan. Talud saja tidak cukup.
2. Pengelolaan air yang meliputi kegiatan untuk meningkatkan penggunaan air secara effisien seperti pengontrolan air yang berlebihan, penggunaan sistem irigasi drip (menetes) atau pot (lubang didalam tanah), penanaman sistem tadah hujan, penanaman yang tidak membutuhkan banyak air dll.
3. Pengelolaan sumber daya alam seperti hutan, padang rumput, lahan kritis, penampungan air bersih dll. meliputi penyusunan strategi yang melibatkan penduduk yang mengelola sumber daya alam tersebut. (perlindungan hutan dengan menggunakan dana dari proyek tidaklah cukup).
Sumber daya alam semakin menjadi subyek persaingan yang ketat. Pada kebanyakan kasus, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut, yang mencakup:
1. Perubahan demografis (misalnya pertumbuhan populasi, migrasi, dan urbanisasi penduduk).
2. Tekanan pasar (misalnya meningkatnya komersialisasi, intensifikasi dan swastanisasi ekonomi lokal, semakin terintegrasinya ekonomi nasional dan global, reformasi ekonomi).
3. Perubahan-perubahan lingkungan yang memaksa orang-orang untuk mengubah strategi-strategi kehidupan mereka (misalnya banjir, kekeringan yang berulang-ulang, perubahan aliran sungai, perubahan migrasi satwa liar).

Hal-hal ini dapat memaksa orang-orang untuk melampaui batas-batas pemanenan yang berkelanjutan dari sumber daya yang dapat diperbaharui (hutan, aliran air, padang rumput, sumber daya laut, satwa liar, dan tanah pertaian). Di daerah-daerah dimana jumlah orang meningkat, sumber daya yang tersedia perlu dibagi diantara para pihak yang memanfaatkan sumber daya, yang lebih banyak dengan kepentingan yang berbeda-beda. Para pengguna ini mencakup mulai dari para petani yang mencari akses ke lahan pertanian, peternak yang membutuhkan sumber daya padang rumput untuk ternaknya, dan penduduk kota yang membutuhkan daging, ikan, dan biji-bijian yang lebih banyak.
Jaminan atas akses ke sumber daya dapat menjadi perhatian utama orang-orang bila sumber daya tersebut langka. Sebuah contoh penting adalah kelangkaan air di daerah-daerah kering (arid) atau semi kering atau semi-ringkai (semi-arid). Karena air bersih sangat dibutuhkan bagi kehidupan, sedangkan air tidak dapat dibuat atau ditanam, maka akses ke air dapat menjadi pusat suatu perselisihan. Meskipun demikian, persaingan yang meningkat tidak selalu menjadi satu-satumya penyebab konflik. Ada empat kondisi penting yang mempengaruhi bagaimana akses
ke sumberdaya menjadi diperebutkan, yaitu:
1. Kelangkaan sumberdaya alam.
2. Sejauh mana suatu pasokan dibagi oleh dua kelompok atau lebih.
3. Kekuasaan relatif dari kelompok-kelompok tersebut.
4. Tingkat ketergantungan atas sumberdaya tertentu, atau kemudahan akses ke sumber daya alternatif.

Tentu saja meningkatnya permintaan akan sumber daya dapat menghasilkan tanggapan-tanggapan lain selain konflik. Misalnya, keadaan tersebut dapat mendorong dilakukannya intensifikasi pertanian (penggunaan pupuk, pembuatan teras, irigasi, budidaya tanaman campuran, pemeliharaan ternak dalam kandang, penanaman pohon, dan lain-lain), meningkatnya ketergantungan pada sumber pendapatan yang berasal dari sektor non-pertanian, atau peningkatan komersialisai produksi. Adaptasi-adaptasi baru ini mungkin pada gilirannya dapat menghasilkan konflik sejalan dengan berubahnya pola penggunaan sumber daya.
6
Merumuskan pemanfaatan dan pemeliharaan SDA
Untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera dan
Harmonis dalam kebinekaan  

Dalam pemanfaatan suber daya alam, manusia perlu secara arif. Artinya, tidak merusak ekosistem, pengambian secara efisien dan memikirkan kelanjutan sumer daya alam tersebut. Ada dua pendapat mengenai pengelolaan sumber daya alam yang ber kelanjutan yaitu menurut paktisi lingkungan dan praktisi pembangunan ;

1.    Menurut praktisi lingkungan → pembagunan yang berkelanjutan harus memikirkan kelestarian sumber daya alam untuk masa yang akan datang. Pendapat ini menekankan pada kelestarian SDA
2.    Menurut praktisi pembangunan → pebangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terdsedianya program, sarana-prasarana, sumber daya manusia, dan dana untuk memenuhi kesejahteraan manusia. Ini menekankan pada penggunaan segala sumber daya yang ada untuk pelaksanaan pembangunan.

Pemanfaatan sumber daya alam dalam hubunganya dengan pembangunan berkelanjutan perlu dilakukan upaya debagai berikut;
·         Menyatukan persepsi tentang pelestarian / konservasi biosvir
·         Menstabilkan populasi bumi baik di darat maupun di laut
·         Melanjutkan dan mengamankan penggunaan sumber daya
·         Menggunakan sumber daya secara evisien dan tidak membahayakan biosfir
·         Mengembangkan dan menerapkan teknologi maju untuk mendukung penglolaan dan pengembagan lingkungan
·         Mendukung program ekonomi baru yang memiliki strategi berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya dan pembangunan lingkungan
·           Mengaktifan implementasi peraturan-peraturan konservasi keanekaragaman hayati

Kebutuhan manusia dan kualitas lingkungan
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa lepas dari keterkaitan pada lingkungan dan sumber daya yang terkandung di dalamnya. Keterkaitan ini terjadi karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia memerlukan sumber daya. Lingkungan hidup terdiri dari berbagai komponen / unsur. Apabia salah satu komponen lingkungan hidup mengalami kepunahan maka kearmonisan lingkungan itu akan terganggu. Beberapa faktor yang bisa bisa mempengaruhi lingkungan hidup adalah sebagai berikut;
a. Jenis dan jumlah tiap unsur lingkungan hidup
b. Hubungan atau interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup. Interaksi ini tidak hanya menyangkut komponen biofisik saja melainkan juga hubungan sosial, karena unsur-unsur lingkungan hidup memiliki sifat dinamis c. Pola perilaku dan kondisi lingkungan hidup
d. Faktor non material misalnya suhu, iklim, dan cuaca

Meningkatnya jumlah penduduk bumi menyebabkan peningkatan berbagai kebutuhan, mulai dari pangan, papan, sandang maupun permukiman. Dibutuhkan juga berbagai sumber daya alam lainya seperti tanah, air, energi mineral, dll. Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan untuk kepentingan manusia menyebabkan menipisnya prsediaan sumber daya alam. Bahkan sisa-sisa pengolahan berbagi barang akhirnya menimbukan berbagai bencana.

8
Merumuskan penyebab terjadinya gejala-gejala            alam, dan bentuk-bentuk bencana alam                       
Kerusakan lingkungan hidup oleh alam terjadi karena adanya gejala atau peristiwa alam yang terjadi secara hebat sehingga memengaruhi keseimbangan lingkungan hidup. Peristiwa-peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan, antara lain meliputi hal-hal berikut ini.
a. Letusan Gunung Api
Letusan gunung api dapat menyemburkan lava, lahar, material-material padat berbagai bentuk dan ukuran, uap panas, serta debu-debu vulkanis. Selain itu, letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik.
Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap belerang yang keluar dari pori-pori tanah dapat
mencemari tanah dan air karena dapat meningkatkan kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis  sangat berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang menempel di dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga lambat laun akan mati. Dampak letusan gunung memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat kembali normal.  Lama tidaknya waktu untuk kembali ke kondisi normal tergantung pada kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Akan tetapi, setelah kembali ke kondisi normal, maka daerah tersebut akan menjadi daerah yang subur karena mengalami proses peremajaan tanah.

b . Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen. Semakin besar kekuatan gempa, maka akan menimbulkan kerusakan yang semakin parah di muka bumi. Gempa bumi menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak, dan sebagainya. Jika kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan menimbulkan tsunami, yaitu arus gelombang pasang air laut yang menghempas daratan dengan kecepatan yang sangat tinggi., seperti peristiwa tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam di penghujung tahun 2004. Contoh peristiwa gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia antara lain gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter. Peristiwa tersebut merupakan gempa paling dasyat yang menelan korban diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa. Gempa bumi juga pernah melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada bulan Mei 2006 dengan kekuatan 5,9 skala richter.

c . Banjir
Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang unik. Dikatakan unik karena banjir dapat terjadi karena murni gejala alam dan dapat juga karena dampak dari ulah manusia sendiri. Banjir dikatakan sebagai gejala alam murni jika kondisi alam memang memengaruhi terjadinya banjir, misalnya hujan yang turun terus menerus, terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di lembah-lembah sungai. Selain itu, banjir dapat juga disebabkan karena ulah manusia, misalnya karena penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, ataupun karena rusaknya dam atau pintu pengendali aliran air. Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir, antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur karena tererosi aliran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan hasil budidaya manusia. Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang hampir setiap musim penghujan melanda di beberapa wilayah di Indonesia.

d . Tanah Longsor
Karakteristik tanah longsor hampir sama dengan karakteristik banjir. Bencana alam ini dapat terjadi karena proses alam ataupun karena dampak kecerobohan manusia. Bencana alam ini dapat merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman, sarana dan prasarana penduduk serta berbagai bangunan lainnya. Peristiwa tanah longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang memiliki topografi agak miring atau berlereng curam. Sebagai contoh, peristiwa tanah longsor pernah melanda daerah Karanganyar (Jawa Tengah) pada bulan Desember 2007.

e. Badai/Angin Topan
Angin topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang sangat mencolok di suatu daerah sehingga menyebabkan angin bertiup lebih kencang. Di beberapa belahan dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin. Bencana alam ini pada umumnya merusakkan berbagai tumbuhan, memorak-porandakan berbagai bangunan, sarana infrastruktur dan dapat membahayakan penerbangan. Badai atau angin topan sering melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia pernah dilanda gejala alam ini. Salah satu contoh adalah angin topan yang melanda beberapa daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

f. Kemarau Panjang Bencana alam ini merupakan kebalikan dari bencana banjir. Bencana ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya. Bencana ini menimbulkan berbagai kerugian, seperti mengeringnya sungai dan sumber-sumber air, munculnya titik-titik api penyebab kebakaran hutan, dan menggagalkan berbagai upaya pertanian yang diusahakan penduduk.


9
Mengaitkan penyebab terjadinya gejala- gejala            alam,  dan bentuk-bentuk bencana alam serta usaha- usaha untuk menghadapinya           
Upaya penanggulangan bencana alam di Indonesia secara koordinatif telah digariskan dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 tahun 1979 tentang Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Alam (BAKORNAS PBA), atau yang biasa dikenal dengan nama BAKORNAS saja. BAKORNAS ini adalah suatu lembaga koordinasi yang ditugaskan untuk mengkoordinasikan semua kegiatan penanggulangan bencana alam.
Realisasinya, di masing-masing propinsi terdapat Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam (SATKORLAK PBA) yang komposisi perangkat operasionalnya melibatkan hampir setiap instansi. BAKORNAS di tingkat pusat harus melakukan koordinasi dengan SATKORLAK di tingkat daerah untuk mengkoordinir dan memadukan kegiatan-kegiatan penanggulangan bencana alam yang secara fungsional dilakukan oleh sektor masing-masing tanpa mengurangi wewenang dan tanggung jawabnya.
Upaya penanggulangan bencana alam ini telah berkembang di mana kita tidak hanya mengutamakan atau menunggu terjadinya bencana untuk siap memberikan pertolongan penyelamatan dan bantuan kepada para korban saja, tetapi terutama kita harus mampu mencegah terjadinya bencana, atau setidaknya mengurangi penderitaan dan kerusakan yang mungkin terjadi. Dalam hal ini, kesiagaan yang mengarah kepada peningkatan kemampuan dan keterampilan para petugas atau aparat penanggulangan bencana alam bersama-sama dengan masyarakat akan lebih dimantapkan. Begitu pula secara teknis tenaga-tenaga terampil akan lebih siap sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas fungsionalnya.
Upaya Swadaya Masyarakat
Selain disebabkan oleh faktor alam, faktor manusia juga disinyalir menjadi salah satu penyebabnya. Karena itu penanggulangan terhadap bencana alam harus diarahkan kepada kepada kedua faktor tersebut, yang dilaksanakan secara mendasar, konsepsional, berkesinambungan, dan tuntas. Kesiagaan dan kewaspadaan masyarakat sebagai objek utama dan yang terkena langsung di lokasi sangatlah diperlukan dalam sebuah upaya penanggulangan bencana alam, baik berupa tindakan preventif maupun represif dan yang dilakukan atas bimbingan pemerintah di bawah koordinasi SATKORLAK.
Upaya preventif diarahkan untuk mencegah dan menanggulangi berbagai jenis bencana alam pada setiap daerah kejadian. Antara lain adalah dengan cara membuat perencanan yang mantap dan terarah untuk menanggulangi faktor penyebab bencana alam di daerahnya. Dengan demikian, secara bertahap kejadian bencana alam dapat dikurangi, kecuali bencana alam yang terjadi di luar jangkauan kemampuan manusia.
Lebih daripada itu, kepada masyarakat di daerah-daerah rawan bencana, perlu diberikan penyuluhan-penyuluhan tentang kewaspadaan dan kesiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam termasuk usaha menghindar atau menyelamatkan diri dari bencana. Selain itu yang paling penting adalah masyarakat harus memperhatikan dan memelihara kelestarian alam dan lingkungan sekitar.
Selain upaya yang bersifat preventif, perlu juga ada upaya-upaya yang sifatnya represif. Tentunya upaya-upaya tersebut harus dikoordinasikan secara baik dengan pemerintah. Beberapa contoh upaya-upaya tersebut adalah:
1. Melaksanakan tindakan darurat dengan mengutamakan keselamatan manusia dan harta bendanya.
2. Segera membentuk posko-posko penanggulangan bencana, regu penyelamat, dapur umum, dan lain-lain.
3. Melakukan pendataan terhadap faktor penyebab timbulnya bencana alam maupun besarnya kemungkinan korban yang diderita untuk bahan tindakan selanjutnya serta berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait.
4. Sesuai dengan situasi dan perkembangan bencana alam serta kemajuan yang dicapai dari upaya-upaya penanggulangan darurat, segera menetapkan program rehabilitasi baik bidang fisik, sosial, dan ekonomi.
5. Perlunya melaksanakan sebuah program pemantapan terhadap semua faktor kehidupan yang realisasinya dikaitkan dengan pelaksanaan pembangunan demi terwujudnya konsolidasi dan normalisasi secara penuh.



10
Memerinci ciri-ciri kehidupan yang sejahtera dan
harmonis      

11
Menganalisis peran  bangsa Indonesia pada era global     

Peran Indonesia pada Era Globalisasi

Negara Indonesia juga memiliki peran pada era globalisasi sekarang ini. Hal ini terlihat dari ikut sertanya negara Indonesia
dalam melakukan kerja sama internasional dengan negara-negara lain.

1. Kerja Sama Antarnegara di Bidang Ekonomi

a. ASEAN (Association of South East Asian Nations)
Organisasi ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. ASEAN merupakan organisasi kerja sama regional yang beranggotakan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Organisasi ini lahir melalui Deklarasi Bangkok, yang ditanda-tangani para menteri luar negeri dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura. Anggota ASEAN kemudian bertambah menjadi tujuh negara dengan masuknya secara resmi Brunei Darussalam dan Vietnam. Saat ini, anggota ASEAN berjumlah sepuluh negara dengan masuknya Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai anggota baru.
Tujuan-tujuan ASEAN berikut ini.
1) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan kebudayaan di wilayah Asia Tenggara.
2) Memajukan perdamaian dan stabilitas keamanan di Asia Tenggara.
3) Meningkatkan kerja sama secara aktif dan saling bantu dalam bidang ekonomi, sosial, teknologi, kebudayaan, ilmu
     pengetahuan, teknik, dan administrasi.
4) Saling membantu dalam fasilitas-fasilitas latihan dan penelitian dalam bidang penelitian, profesi, teknik dan
     administrasi.
5) Bekerja sama dalam memanfaatkan bidang-bidang pertanian dan industri.
6) Meningkatkan studi mengenai Asia Tenggara.
7) Memelihara kerja sama yang erat dan menguntungkan dengan organisasi internasional dan regional serta
    mengusahakan jalan untuk lebih mempererat kerja sama antara negara-negara anggota.

Sehubungan dengan hal tersebut, untuk menyelenggarakan kerja sama intern khususnya dalam bidang ekonomi, maka dibentuklah komite-komite sebagai berikut.
1) Komite Bahan Makanan, Pertanian, dan Kehutanan (Committee on Food Agriculture and Forest = COFAF)
Komite ini berkedudukan di Indonesia dan melakukan kegiatan dengan mengadakan berbagai proyek. Selanjutnya, dalam pelaksanaannya untuk suplai bahan makanan atau kebutuhan pokok dikoordinasi oleh Indonesia, perikanan oleh Thailand, kehutanan oleh Malaysia, dan pertanian oleh Filipina. Komite ini mengadakan kerja sama dengan sesama anggota ASEAN dan menjalin hubungan dengan negara-negara lain atau organisasi yang lain, misalnya: Uni Eropa, Jepang, Selandia Baru, dan Australia.
2) Komite Perdagangan dan Pariwisata (Committee on Trade and Tourism = COTT)
Komite ini berkedudukan di Singapura dan melakukan kegiatankegiatan seperti mengadakan perjanjian perdagangan ASEAN
dan mengadakan promosi kepariwisataan.

3) Komite Keuangan dan Perbankan (Committee on Finance and Banking)
Komite ini berkedudukan di Thailand. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah seperti pembentukan dana, memberikan
pendukung perpajakan yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan mencari bantuan modal dari negara-negara maju.

4) Komite Industri, Pertambangan, dan Energi (Committee on Industri, Mining and Energy = OIME)
Komite ini berkedudukan di Filipina. Melakukan kegiatan dalam bidang industri pertambangan dan energi.



5) Komite Transportasi dan Komunikasi (Committee on Transportation and Communication)
Tempat kedudukan komite ini di Malaysia. Kegiatan yang dilakukan komite ini dalam bidang transportasi dan komunikasi di
mana pelaksanaannya dibagi dalam sub-sub komite, yaitu sub komite perhubungan darat, subkomite pelayanan dan pelabuhan, dan subkomite pos dan telekomunikasi.

6) Komite Kebudayaan dan Informasi (Committee On Cultural and Information)
Komite ini melakukan kegiatan dalam bidang kebudayaan dan informasi. Misalnya, pengembangan misi budaya, baik di
kawasan ASEAN maupun di luar ASEAN. Tukar-menukar informasi di antara negara-negara ASEAN contohnya mengadakan pameran budaya.

b. MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) atau EEC (European Economic Community)
MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) didirikan pada tahun 1957 berdasarkan perjanjian antarnegara Eropa Barat di Roma-Italia.
MEE mengadakan kerja sama di bidang perdagangan dengan negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Pada tanggal 4 April 1977 diselenggarakan konferensi di Brussel antara MEE dengan ASEAN untuk membahas kerja sama. Tujuan MEE yang
sekarang dikenal dengan istilah Pasaran Bersama Eropa (PBE) adalah sebagai berikut.

1) Memperoleh perkembangan yang harmonis dalam kegiatan ekonomi antarnegara-negara anggota.
2) Meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya negara-negara anggota.
3) Mempererat kerja sama ekonomi pada anggota-anggota MEE.

c. Colombo Plan (Rencana Colombo)
Rencana Colombo adalah suatu badan yang dibentuk oleh negara-negara persemakmuran Inggris pada tahun 1950, melalui
konferensi yang diselenggarakan di Colombo, ibu kota Sri Lanka, merencanakan untuk membantu negara-negara terbelakang, yang baru merdeka, dan sedang berkembang. Tujuan rencana Colombo adalah sebagai berikut.
1) Memberikan bantuan dalam lapangan pertanian, perbaikan lalu lintas, perkembangan, perindustrian, dan lain-lain.
2) Meningkatkan kehidupan negara-negara yang baru merdeka dan sedang berkembang.
3) Memberikan bantuan ekonomi dan kerja sama di bidang teknologi.
4) Menyelenggarakan pembinaan teknik dalam bidang administrasi, pangan, pertanian, kehutanan, kesehatan,
    pendidikan, teknologi, komputer, dan minyak bumi.


Negara-negara yang menerima bantuan tersebut adalah negara-negara Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand) dan negara-negara di Asia Barat Daya. Realisasi dari bantuan itu dimanfaatkan dalam bidang kesehatan
untuk program Keluarga Berencana (KB), pendidikan, dan kebudayaan dengan pengiriman tenaga dosen serta guru untuk
belajar di Singapura dan Malaysia. Negara-negara yang tergabung dalam Colombo Plan yaitu: 1) Pakistan; 2) India; 3) Sri Lanka; 4) Australia; 5) Selandia Baru; 6) Kanada; 7) Inggris

d. APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)
APEC merupakan organisasi kerja sama regional di kawasan Asia Pasifik yang beranggotakan 18 negara di dunia. Didirikan
pada tahun 1989 dan hingga kini telah beberapa kali bersidang. Dalam pertemuan kedua para pemimpin negara-negara APEC di Bogor (Indonesia) pada November 1994 dicetuskan deklarasi yang kemudian populer disebut Deklarasi Bogor yang terdiri atas sebelas butir pernyataan. Salah satu butir penting dalam deklarasi itu menyatakan bahwa di antara negara-negara anggota APEC akan diberlakukan suatu sistem yang disebut perdagangan bebas. Perdagangan bebas akan diberlakukan dalam dua tahap, yakni diterapkan pada tahun 2010 di kalangan negara-negara maju anggota APEC dan untuk negara-negara yang masih berkembang diterapkan pada tahun 2020. Dalam pertemuan ketiga APEC di Osaka (Jepang) disepakati bahwa perdagangan bebas tersebut akan diberlakukan untuk semua sektor perdagangan. Tujuan pokok APEC adalah melakukan liberalisasi perdagangan dan investasi, serta meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifik. Anggota APEC adalah: Australia, Indonesia, Papua Nugini, Brunei Darussalam, Jepang, Filipina, Kanada, Korea Selatan, Singapura, Cili, Malaysia, Taiwan, Cina, Meksiko, Thailand, Peru, Rusia, Vietnam, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.

e. AFTA (Asean Free Trade Area)
AFTA merupakan wujud kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk menciptakan kawasan perdagangan bebas di mana tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0 – 5%) maupun hambatan tarif bagi negara-negara anggota ASEAN. AFTA dibentuk pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-4 di Singapura tahun 1992. Kemudian diberlakukan secara penuh bagi Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Brunei Darussalam sejak 1 Januari 2002. Sedangkan bagi Vietnam tahun 2006, Laos dan Myanmar tahun 2008, serta Kamboja tahun 2010. Adapun tujuan dibentuknya AFTA adalah untuk meningkatkan daya saing ekonomi negaranegara ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia. Selain itu juga untuk menarik penanam modal dan meningkatkan perdagangan antarnegara anggota ASEAN. Perkembangan terakhir dalam AFTA adalah adanya kesepakatan untuk menghapus semua bea masuk impor barang bagi Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand pada tahun 2010. Sedangkan bagi Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam pada tahun 2015.

2. Perkembangan Lembaga-lembaga Internasional yang Melakukan Kerja Sama

Kehidupan negara seperti halnya kehidupan manusia, selalu membutuhkan bantuan orang lain. Mengapa demikian? Karena
baik negara maupun manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Semakin berkembangnya perekonomian
suatu negara, semakin banyak pula kebutuhan masyarakatnya. Adakalanya setiap barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat tidak dapat dipenuhi atau diproduksi sendiri oleh negara tersebut. Oleh sebab itu, hubungan kerja sama ekonomi antarnegara sangatlah penting.

a. Bentuk Kerja Sama Ekonomi Internasional
1) Menurut bidang kerja sama
a) Bidang keuangan
Kerja sama ekonomi di bidang keuangan ini sangat dibutuhkan oleh negara-negara yang sedang berkembang guna membiayai pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Contoh kerja sama bidang keuangan adalah IMF dan Bank Dunia.
b) Bidang perdagangan
Kerja sama di bidang perdagangan membicarakan masalah jenis dan jumlah barang yang ingin diperjualbelikan, termasuk di
dalamnya masalah pengaturan tentang pengenaan pajak ekspor, tarif, bea masuk, dan lain-lain bagi negara-negara anggota.
Bentuk badan kerja sama ini antara lain WTO, APEC, dan GATT.
c) Bidang perburuhan
Kerja sama di bidang perburuhan mengatur masalah hak-hak dan kewajiban buruh, serta masalah peningkatan kesejahteraan dan peningkatan taraf hidup dan kesehatan buruh bagi negara-negara anggota. Contoh badan kerja sama ini adalah ILO (International Labour Organization).
d) Bidang pasar bersama
Bidang kerja sama ini memberikan keleluasaan kepada anggota untuk melakukan transaksi perdagangan dengan sesama
anggota.

2) Menurut ruang lingkup kerja sama
a) Kerja sama bilateral
Kerja sama ekonomi bilateral merupakan kerja sama antara dua negara. Sifat kerja sama ini adalah saling membantu pada bidang produksi, perdagangan, dan lain-lain yang saling menguntungkan. Contoh kerja sama Indonesia dengan Cina.
b) Kerja sama multilateral
Kerja sama ekonomi multilateral merupakan kerja sama ekonomi tiga negara atau lebih. Sifat kerja sama ini adalah politik ekonomi internasional untuk membebaskan perekonomian internasional dari pembatasan bilateral. Contoh: perdagangan yang melibatkan Indonesia, Cina, dan Jepang.
c) Kerja sama regional
Kerja sama regional merupakan kerja sama ekonomi antarnegara yang satu dengan yang lain dalam satu kawasan tertentu. Sifat kerja sama ini adalah saling membantu. Contoh: kerja sama negara-negara yang tergabung dalam ASEAN.
d) Kerja sama antarregional
Kerja sama ekonomi antarregional merupakan kerja sama ekonomi antarkelompok negara-negara dalam satu kawasan
dengan kawasan/kelompok yang lain. Manfaat kerja sama ini adalah dapat menata perekonomian dengan baik. Contoh: kerja
sama ASEAN dengan Uni Eropa.
e) Kerja sama internasional
Kerja sama ekonomi internasional merupakan kerja sama ekonomi negara-negara di dunia. Manfaat kerja sama ini adalah
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan membuka diri terhadap negara lain. Contoh: UNDP, GATT, ILO, dan
sebagainya.

b. Kerja Sama Internasional
Kerja sama internasional di dunia ini diwujudkan dalam berbagai bentuk organisasi, adapun organisasi-organisasi tersebut adalah sebagai berikut.

1) PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) atau UNO (United Nations Organization)

PBB adalah organisasi internasional yang dianggap sebagai induk organisasi internasional lainnya. PBB didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945, ditandai dengan penandatanganan Piagam PBB di San Fransisco, selanjutnya setiap tanggal 24 Oktober diperingati sebagai hari lahirnya PBB oleh negara anggotanya. Lembaga-lembaga anggota PBB adalah sebagai berikut.
a) UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization). UNESCO adalah organisasi di bawah naungan PBB yang bergerak dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
b) FAO (Food and Agricultural Organization). FAO adalah organisasi dunia yang melakukan kegiatan serta mengusahakan bahan makanan dan hasil-hasil pertanian.
c) ILO (International Labour Organization). ILO adalah organisasi internasional yang bergerak dalam bidang perburuhan.
2) UNDP (United Nations Development Program)
UNDP adalah badan PBB yang melakukan kegiatan program pembangunan di negara-negara berkembang. Tujuan pembangunan memberikan sumbangan untuk membiayai program pembangunan, seperti survei pembuatan dan pembangunan jalan di Indonesia. Negara-negara donatur untuk pembangunan itu adalah Amerika, Denmark, Kanada, Inggris,
Belanda, dan Prancis.

3) WTO (World Trade Organization)
WTO merupakan badan kerja sama PBB yang bergerak di bidang perdagangan internasional untuk mempertahankan tata niaga internasional dan pengaturan perdagangan secara umum. WTO dibentuk di Genewa, Swiss pada tahun 1947 dalam konferensi yang diselenggarakan oleh PBB dan diikuti oleh 23 negara. Manfaat dibentuknya WTO adalah memperlancar arus barang dan jasa melalui pengurangan tarif dan bea masuk yang tinggi sehingga saling menguntungkan negara-negara anggota.

4) UNICEF (United Nations International Children's Emergency Fund)
UNICEF adalah organisasi internasional yang melakukan kegiatan dalam bentuk kemanusiaan dan kesejahteraan anak, didirikan pada tahun 1946 dan berkedudukan di New York.

5) IMF (International Monetary Fund)
IMF adalah organisasi dunia yang bergerak dalam bidang keuangan internasional, didirikan pada tanggal 27 Desember 1945
dengan tujuan untuk mencapai stabilitas keuangan di berbagai dunia dan mendorong kerja sama internasional di bidang ekonomi keuangan.

6) IBRD (International Bank for Reconstruction and Development)
IBRD disebut juga World Bank (Bank Dunia) adalah badan internasional yang bergerak dalam bidang perbankan untuk
pembangunan dan kemajuan negara-negara berkembang. IBRD didirikan pada tanggal 17 Desember 1945 dan berkedudukan di Washington DC. Badan ini bertujuan memberikan bantuan baik yang bersifat jangka panjang maupun jangka pendek kepada negara-negara yang sedang berkembang.

7) IDB (Islamic Development Bank)
Bank pembangunan Islam adalah lembaga keuangan internasional, yang didirikan pada tanggal 20 Oktober 1975 dengan tujuan utama membantu pembangunan ekonomi dan sosial di negara-negara anggota dan masyarakat Islam, baik secara perorangan maupun secara bersama. Kegiatan IDB antara lain memberikan pinjaman dengan syarat lunak. IDB sekarang
beranggotakan 45 negara, termasuk Indonesia yang menjadi salah satu negara di antara 22 negara pendiri dari organisasi konferensi Islam.


8) OPEC (Organization Petrolium Exporting Countries)
OPEC adalah organisasi negara-negara pengekspor minyak. Organisasi ini didirikan dengan maksud untuk mengatur produksi dan harga minyak mentah. OPEC didirikan pada tanggal 14 November 1960 atas prakarsa negara Irak, Iran, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela. Indonesia menjadi anggota OPEC sejak tahun 1962. Anggota OPEC mengalami peningkatan dengan masuknya negara Aljazair, Ekuador, Gabon, Libya, Qatar, Nigeria, dan Persatuan Emirat Arab.

9) IDA (International Development Association)
IDA adalah organisasi pembangunan internasional yang memberikan kredit kepada negara-negara berkembang dengan
syarat ringan.
10) WCO/CCC (World Costumer Organization atau Customs Cooperation Council)
WCO merupakan organisasi bea dan cukai sedunia yang didirikan pada tanggal 15 Desember 1950 di Brussel, Belgia. Tujuan
pembentukan WCO ini adalah untuk memperbaiki dan mengharmonisasikan cara kerja bea dan cukai sedunia, sehingga dapat memperlancar arus lalu lintas perdagangan dan penumpang serta investasi internasional.

3. Peran Indonesia dalam Kerja Sama Internasional

Kerja sama ekonomi antarnegara adalah kerja sama yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain atau beberapa
negara sekaligus dalam bidang ekonomi. Sebelumnya, kerja sama ekonomi antarnegara lebih banyak menyangkut kerja sama dalam kegiatan ekspor dan impor. Namun, seiring dengan makin kompleks dan berkembangnya kegiatan ekonomi dunia, kerja sama ekonomi antarnegara juga ditambah dengan bentuk-bentuk lain. Misalnya penyelenggaraan jasa serta pemberian dan penerimaan pinjaman modal/kredit. Indonesia juga berperan dalam kerja sama internasional, yang ditandai dengan ikut sertanya Indonesia dalam berbagai bentuk kerja sama internasional. Misalnya, Indonesia menjadi anggota organisasi ASEAN, APEC, OPEC, PBB, dan sebagainya. Hal-hal yang menyebabkan timbulnya kerja sama ekonomi antarnegara antara lain sebagai berikut.
a. Kemampuan suatu negara dalam memproduksi barang atau jasa terbatas sedangkan kebutuhan masyarakat tidak
     terbatas.
b. Adanya perbedaan kondisi ekonomi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, peradaban dan kondisi alam
     masing-masing negara.
c. Perbedaan faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara.

Hubungan antarnegara kini sudah mengarah untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk dunia. Organisasi dunia seperti PBB secara rutin memberikan bantuan ekonomi kepada negara-negara miskin untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di negaranegara yang bersangkutan.
Dalam sebuah kerja sama ekonomi masa kini, tujuan memperoleh keuntungan materi hampir selalu diiringi dengan tujuan untuk meningkatkan persahabatan di antara negara-negara yang terlibat. Dengan persahabatan yang tercipta melalui kerja sama ekonomi inilah, perdamaian regional maupun internasional diharapkan akan dapat terwujud, sehingga dapat meningkatkan perdamaian dunia.

Adapun tujuan kerja sama ekonomi antarnegara adalah sebagai berikut.
a. Memenuhi kebutuhan barang-barang atau jasa bagi bangsa itu sendiri di dalam negeri.
b. Meningkatkan kestabilan dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan.
c. Melindungi pertumbuhan dan pengembangan industri di dalam negeri.
d. Meningkatkan dan memperluas lapangan kerja.
e. Meningkatkan pendapatan negara.
f. Memelihara ketertiban dan perdamaian dunia.
g. Meningkatkan dan mempererat tali persahabatan antarbangsa di dunia.

Kerja sama ekonomi antarnegara meliputi bidang-bidang berikut.
a. Perdagangan antarnegara
     Meliputi perdagangan ekspor dan impor barang.
b. Penyelenggaraan dan penerimaan jasa/ penanaman modal, disebut juga kegiatan ekspor dan impor jasa.

1) Ekspor jasa adalah pemberian jasa kepada orang asing atau negara asing dengan imbalan.
     Contoh: jasa pelabuhan untuk kapal-kapal asing dan jasa bandara bagi pesawat mancanegara
2) Impor jasa adalah penerimaan jasa dari orang asing/ negara asing, misal mendatangkan tenaga ahli ke 
     Indonesia dan menerima penanaman modal asing.
3) Pinjam meminjam modal antarnegara.
4) Membayar dan menerima devisa.

12
Menganalisis proses globalisasi    
Globalisasi merupakan suatu istilah yang berhubungan dalam upaya meningkatkan  keterkaitan serta ketergantungan antar manusia (antar bangsa) di muka bumi ini dengan jalan perdagangan, investasi, perjalanan, budaya, seni dan bentuk-bentuk interaksi yang lain yang menyebabkan batas-batas suatu wilayah (negara) menjadi tidak jelas. Istilah "globalisasi" berasal dari kata global, yang maknanya ialah umum atau menyeluruh. Sedangkan kata global sendiri berasal dari kata globe artinya bola dunia  berarti globalisasi artinya menyeluruh atau mendunia. Dalam hal ini  globalisasi juga sering diartikan sebagai modern sedangkan lawan dari globalisasi adalah tradisional atau konvensional,  bahkan ada yang mengatakan kampungan atau udik. Globalisasi berpengaruh terhadap banyak hal. Globalisasi sangat mempengaruhi perilaku manusia. Selain itu globalisasi juga berpengaruh pada bidang-bidang yang berkaitan dengan keseharian manusia  misalnya bidang ekonomi,  pendidikan,  politik,  budaya, seni,  olah raga  bahkan agama. Ulrich Beck memberikan tiga istilah yang berhubungan dengan globaliasasi  yaitu "globalisasi" itu sendiri kemudian "globalitas" dan "globalisme". Menurut Beck, globalisasi adalah merupakan suatu proses yang mengakibatkan penyerahan kedaulatan national state (negara nasional) kepada perusahaan transnasional (global players). Kekuasaan perusahaan raksasa transnasional ini dari waktu ke waktu semakin mencengkeram dengan jaringan yang kuat dan luas. Contoh-contoh aktual gurita jaringan transnasional adalah dalam bidang otomotif, perbankan, dan produsen computer. Globalitas adalah kenyataan bahwa kita telah lama hidup dalam sebuah masyarakat dunia, di mana ada "kebinekaan tanpa ketunggalikaan". Globalisme adalah ideologi penguasa ekonomi dunia (welmarktherrshaft) serta kaum NeoLiberalisme yang berpandangan mono-kausalitas, yaitu melihat segala sesuatu hanya dari dimensi ekonomi dengan melupakan dimensi lainnya.

Sejarah Globalisasi
Para ahli sejarah berpendapat bahwa globalisasi merupakan sebuah fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antarbangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Benih-benih globalisasi bisa dilihat ke belakang telah tumbuh sejak manusia mengenal perdagangan antar negara sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Pada saat itu, pedagang-pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Sejarah perdagangan berlanjut dengan ditandai dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk suatu jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Asia Tenggara,  India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Dalam menjalankan perdagangannya ,kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agama, sosial dan budaya Arab ke warga dunia. Periode berikutnya adalah eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda. Negara-negara ini terkenal sebagai bangsa penjajah.Penjajahan gaya baru muncul di Indonesia yaitu dengan masuknya perusahaan multinasional. Sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini. Runtuhnya komunisme telah memberikan suatu sikap  pembenaran kepada kapitalisme  dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Akibatnya, banyak  negara di dunia bersedia dijakdikan sebagai pasar bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Sehingga batas  antar negara pun mulai tampak tidak jelas.

Gerakan Pro dan Anti Globalisasi
David Ricardo adalah seoarang ahli yang mengemukakan teori keunggulan komparatif. Teori merupakan bahan pijakan bagi para pendukung globalisasi (pro-globalisasm). Para pendukung globalisassi (pro globalisasm) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Berdasarkan pada landasan  teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.
Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan-larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah suatu negara. Di satu sisi, kebijakan ini dapat melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para pendukung globalisasi (pro-globalisme) tidak setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan dilakukannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya.
Beberapa kelompok pendukung globalisasi (pro-globalisme) juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai akibatnya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia. Menurut Mubyarto dalam dalm artikelnya, 13 tahun terakhir sejak “Washington Concensus" (1989) mengkoyak-koyak perekonomian negara-negara berkembang dari mulai Amerika Latin, bekas Uni Soviet, dan negara-negara Asia Timur, di mana-mana muncul gerakan untuk melawannya, yang disebut gerakan anti-globalisasi. Gerakan ini selalu mengadakan unjukrasa (demonstrasi) menentang pertemuan-pertemuan WTO, IMF, dan Bank Dunia, mulai dari Seattle (1999), Praha (2000), sampai di Genoa Italia (2001). Dan berbagai LSM tingkat dunia (NGO) menerbitkan buku-buku yang menganalisis secara ilmiah. Terakhir terbit buku Joseph Stiglitz, Globalization and Its Discontents (Norton, 2002) yang diresensi di mana-mana karena Stiglitz kebetulan adalah penerima hadiah Nobel Ilmu Ekonomi 2001 dan justru pernah menjadi Wakil Presiden Senior Bank Dunia (1997-2000).
Dari segi teori, perlawanan terhadap “imperialisme intelektual” ilmu ekonomi Neoklasik sudah lebih lama meskipun juga menjadi lebih relevan dan legitimate (syah) sejak “Washington Consensus”. Selanjutnya Paul Ormerod (The Death of Economics, 1992) menya­takan ilmu ekonomi Neoklasik ortodoks harus dianggap sudah mati, dan Steve Keen “mene­lanjanginya” dalam Debunking Economics (2001).
Di Indonesia perlawanan terhadap teori ekonomi Neoklasik dimulai tahun 1979 dalam bentuk konsep Ekonomi Pancasila, tetapi karena pemerintah Orde Baru yang di­dukung para teknokrat (ekonomi) dan militer begitu kuat, maka konsep Ekonomi Pancasila yang dituduh berbau komunis lalu dengan mudah dijadikan musuh pemerintah, dan ma­syarakat seperti biasa mengikuti “arahan” pemerintah agar konsep Ekonomi Pancasila ditolak. Namun reformasi 1997-98 menyadarkan bangsa Indonesia bahwa para­digma ekonomi selama Orde Baru memang keliru karena tidak bersifat kerakyatan, dan jelas-jelas berpihak pada kepentingan konglomerat yang bersekongkol dengan pemerintah. Maka munculah gerakan ekonomi kerakyatan yang sebenarnya tidak lain dari sub-sistem Ekonomi Pancasila, tetapi karena kata Pancasila telah banyak disalahgunakan Orde Baru, orang cenderung alergi dan menghindarinya. Jika Ekonomi Pancasila mencakup 5 sila (bermoral, manusiawi, nasionalis, demokratis, dan berkeadilan sosial), maka ekonomi kerak­yatan me­nekankan pada sila ke-4 saja yang memang telah paling banyak dilanggar selama periode Orde Baru.
Antiglobalisasi merupakan suatu istilah umum yang selalu digunakan untuk mejabarkan sikap politis orang-orang atau kelompok-kelompok  yang menentang perjanjian perdagangan global serta lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai suatu gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun yang dimaksud, para pengikut dipersatukan dalam suatu perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya.

13
Menentukan peran Indonesia dalam kerjasama     ekonomi internasional           
Badan-Badan Kerjasama Ekonomi Yang Bersifat Regional Maupun Multilateral Yang Penting Bagi Indonesia

ASEAN Association of South East Asian Nations (ASEAN)

ASEAN adalah perhimpunan bangsa-bangsa yang berada di kawasan Asia Tenggara,didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok Thailand. Asean terdiri dari negara Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, Brunai Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam, Tujuannya menyelenggarakan kerjasama dibidang ekonomi, sosial dan kebudayaan antara sesama anggota ASEAN.

MEE Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE)

Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) atau European Economic Community (EEC) didirikan pada tahun 1957 berdasarkan perjanjian antarnegara Eropa Barat di Roma Italia. Tujuannya adalah menyusun dan melaksanakan politik perdagangan bersama dan mendirikan daerah perdagangan bebas di Eropa. Selain itu, MEE juga mengadakan kerja sama dibidang perdagangan dengan negara-negara Asean termasuk Indonesia. Saat ini MEE sudah meningkatkan derajat kerjasamanya menjadi Uni Eropa (European Union)

APEC Asian Pacifik Economic Coorporation (APEC)

APEC merupakan organisasi kerjasama regional di kawasan Asia-Pasifik yang beranggotakan 18 negara. Didirikan pada tahun 1989. Tujuannya melakukan liberalisasi perdagangan dan investasi, serta meningkatkan permanfaatan sumbr daya alam dan kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik.

 

IBRD International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) atau World Bank

World Bank adalah badan internasional yang bergerak dalam bidang perbankan untuk pembangunan dan kemajuan negara-negara brkembang. Didirikan pada tanggal 17 Desember 1945 bertujuan memberikan bantuan, baik yang brsifat jangka panjang maupun jangka pendek kepada negara-negara yang sedang membangun.

OPEC Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC)

OPEC merupakan organisasi negara-negara pengekspor minyak, didirikan pada bulan september 1960. Tujuannya menghindarkan persaingan diantara negara pengekspor minyak bumi, mengatur pemasaran minyak bumi dan menetapkan harga yang seragam dan mengusahakan pemenuhan kebutuhan dunia akan minyak bumi.

IMF International Monetary Fund (IMF)

IMF adalah organisasi dunia yang bergerak dalam bidang keuangan internasional. Didirikan pada tanggal 27 September 1945 dengan tujuan untuk mencapai stabilitas keuangan di berbagai dunia dan mendorong kerjasama internasional di bidang ekonomi keuangan.

 

UNDP United Nations Development Program (UNDP)

UNDP adalah badan PBB yang melakukan kegiatan pada program pembangunan di negara-negara berkembang. Tujuannya adalah memberikan sumbangan untuk membiayai program pembangunan, seperti survei pembuatan dan pembangunan jalan di Indonesia.

CGI Consultative Group for Indonesia (CGI)

CGI dibentuk oleh Bank Dunia atas prmintaan pemerintah Indonesia dan lembaga-lembaga internasional yang sebagian besar merupakan mantan anggota Inter Gouvermental Group on Indonesia (IGGI). Tujuannya adalah memberi bantuan kredit lunak untuk pembangunana kepada Indonesia.

WTO World Trade Organization (WTO)

Lembaga ini merupakan perkembangan dari GATT (General Agreement Tariff on Trade) yang berdiri sejak 1947. WTO didirikan untuk mengatur arus perdagangan dan menghindari adanya negara-negara yang merasa dirugikan dari perdagangan tersebut. Seperti adanya penerapan politik dumping.

ILO International Labour Organization (ILO)

ILO adalah organisasi internasional yang bergerak dalam bidang perburuhan, didirikan pada tanggal 11 April 1991. Tujuannya adalah mencapai perdamaian abadi dengan terciptanya keadilan sosial, meningkatkan perbaikan nasib kaum buruh dan keluarganya dan menciptakan stabilisasi dibidang ekkonomi dan sosial.

FAO Food and Agricultural Organization (FAO)

FAO adalah organisasi dunia yang melakukan kegiatan serta mengusahakan bahan makanan dan hasil-hasil pertanian. Didirikan pada tanggal 16 Oktober 1945. Tujuannya adalah memajukan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan makanan di seluruh dunia, dan meningkatkan dan memajukan hasil pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, irigasi dll.
Sumber: e-dukasi.net
14
Menganalisis berbagai aktivitas ekonomi dalam
masyarakat  
MACAM-MACAM USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA

A.    Jenis-jenis Usaha Ekonomi

1.      Pengertian Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

2.      Jenis-jenis Usaha dalam Bidang Ekonomi
1)      Pertanian
Negara kita adalah Negara agraris. Berbagai jenis tanaman dapat tumbuh. Hasil tanah pertanian Indonesia antara lain : padi, jagung, ubi, tembakau, kalapa sawit, karet, cengkeh, palm, kopi, cendana, kayu putih, lada dan teh.
Upaya untuk meningkatkan hasil pertanian dilakukan dengan cara : Intensifikasi, Ekstensifikasi, Diversifikasi, dan Rehabilitasi.

a)      Intensifikasi
Yaitu upaya untuk meningkatkan hasil pertanian TANPA MEMPERLUAS LAHAN PERTANIAN yang telah ada.
b)     Ekstensifikasi
Yaitu upaya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan MEMPERLUAS LAHAN PERTANIAN.
c)      Diversifikasi
Yaitu upaya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan MEMPERBANYAK JENIS TANAMAN pada suatu lahan pertanian.
d)     Rehabilitasi
Yaitu upaya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan MEMPERBARUI CARA-CARA PERTANIAN YANG ADA atau MENGGANTI TANAMAN TIDAK PRODUKTIF LAGI..

2)      Perkebunan
Merupakan usaha penanaman lahan dengan tanaman-tanaman keras.
Ada dua macam perkebunan, yaitu
a)      Perkebunan Rakyat (dikelola oleh rakyat)
b)      Perkebunan Besar (dikelola oleh pemerintah), misal, menanam karet, kelapa, kelapa sawit, dan tebu. Hasil perkebunan ini lebih ditujukan untuk ekspor sehingga menghasilkan devisa bagi Negara.
3)      Peternakan
Peternakan adalah usaha memelihara binatang peliharaan yang diambil manfaatnya.
Usaha peternakan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
a.       Peternakan Hewan Besar (peternakan sapi, kerbau, dan Kuda), banyak dilakukan di NTT.
b.      Peternakan Hewan Kecil (peternakan kambing, kelinci, domba, dan babi)
c.       Peternakan Unggas (peternakan ayam, itik, entok, dan burung)
4)      Perikanan
Usaha perikanan dibedakan menjadi Perikanan Darat dan Perikanan Laut.
a.       Perikanan Darat
Yaitu usaha memelihara dan menangkap ikan di perairan darat.
b.      Perikanan Laut
Yaitu usaha menangkap ikan di pantai atau di laut dan pembudidayaan ikan laut dalam tambak-tambak.
5)      Kehutanan
Hasil-hasil hutan antara lain: kayu, rotan, damar dan kemenyan. Selain hasil-hasil tersebut, hutan mempunyai fungsi penting, yaitu menjaga keseimbangan alam.
6)      Pertambangan
Pertambangan yaitu usaha untuk mengolah atau memanfaatkan mineral demi kesejahteraan manusia. Mineral ini berada di dalam perut bumi, untuk mendapatkannya perlu dilakukan penggalian atau penambangan.
Barang tambang dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1.      Bahan tambang mineral logam
Contoh: timah, bauksit, besi, nikel, tembaga dan emas.
2.      Bahan tambang bukan logam
Contoh: keramik, belerang, gibs, dan marmer.
3.      Bahan tambang sumber energi
Contoh: minyak bumi, batu bara, dan gas.
7)      Perindustrian
Industri adalah usaha atau kegiatan untuk mengubah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi.
Contoh: pengolahan ikan menjadi ikan kaleng, karet menjadi ban, dan sebagainya.
8)      Perdagangan
Yaitu kegiatan yang bertujuan menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Kegiatan Perdagangan antarnegara disebut ekspor-impor. Ekspor adalah usaha mengirim dan menjual barang ke luar negeri.
Impor adalah usaha memasukkan dan membeli barang dari luar negeri.
  1. Usaha Ekonomi yang dikelola sendiri dan yang dikelola kelompok
1)      Usaha ekonomi yang dikelola sendiri
1)      Usaha Pertanian
2)      Industri Kecil
3)      Usaha Perdagangan
4)      Usaha Jasa
2)      Usaha ekonomi yang dikelola kelompok
1)      Firma
2)      CV (Commanditaire Vennotschaap/Persekutuan Komanditer)
3)      PT (Perseroan Terbatas)
4)      BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
5)      Perusahaan Daerah
6)      Koperasi
a.       Koperasi Konsumsi
b.      Koperasi Simpan Pinjam atau Koperasi Kredit
c.       Koperasi Produksi
d.      Koperasi Jasa
e.       Koperasi Serba Usaha


B.     Kegiatan Ekonomi di Indonesia
1.      Pengelompokan Kegiatan Industri
a.      Kegiatan Produksi
Produksi Yaitu kegiatan menghasilkan barang atau jasa. Orang yang melakukan disebut Produsen.
b.      Kegiatan Konsumsi
Kegiatan Konsumsi yaitu Kegiatan manusia memakai barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Orang yang memakai atau menikmati barang dan jasa disebut Konsumen.
c.       Kegiatan Distribusi
Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Orang atau badan yang menjalankan kegiatan distribusi disebut Distributor.


15
Menentukan peran uang            dalam perekonomian
Uang Dalam Kegiatan Ekonomi
Uang adalah salah satu topik utama dalam pembelajaran ekonomi. Dengan adanya uang, seseorang baru dapat melakukan kegiatan ekonomi. Hal ini disebabkan kegiatan ekonomi bermacam-macam seperti produksi, konsumsi dan distribusi yang memerlukan uang sebagai modal. Kegiatan ekonomi sering dilakukan oleh para pengusaha untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. Hal ini dilakukan agar para pengusaha itu dapat memperluas kegiatan ekonominya juga dapat memenuhi kebutuhan hidup. Kegiatan ekonomi lainnya juga masih ada, seperti teori permintaan dan penawaran uang yaitu:
                      
a.    Permintaan Uang
1.    Teori Permintaan Uang Klasik
Menurut ahli ekonomi klasik, fungsi Uang hanyalaj sebagai alat tukat sehingga jumlah uang yang diminta sebanding / proporsional dengan tingkat output / pendapatan. Jumlah uang yang dipegang oleh masyarakat tidak hanya nilai nominalnya, tetapi juga daya belinya, yaitu nilai nominal uang dibandingkan tingkat harga yang berlaku yang dirumuskan
 (M/P)d = K x Y / permintaan uang riil=permintaan uang pendapatan x pendapatan
Persamaan kuantitas klasik oleh Irving Fisher adalah: MxV = PxT/ MV=PT / jumlah uang beredar x velositas uang = tingkat harga umum x jumlah unit transaksi.

2.    Teori Permintaan Uang Keynesian
Menurut John Maynard Keynes adalah karena uang diperlukan sebagai alat pembayaran, untuk keperluan berjaga-jaga, dan untuk keperluan sehari-hari.          

b.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Uang

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan uang, yaitu sebagai berikut:
1.    Besar-kecilnya pembelanjaan Negara yang berkaitan dengan pendapatan nasional.
2.    Cepat / lambatnya laju peredaran uang. Kecepatan peredaran uang dipengaruhi.
a.    Kebiasaan pembayaran konsumen akan berpengaruh terhadap jumlah uang yang diminta pada saat ini dan yang akan datang.
b.    Frekuensi pembayaran pendapatan.
c.    Praktik-praktik bank, berkaitan keluar-masuknya uang melalui bank.
d.    Keadaan psikologi masyarakat menggunakan uangnya.
3.    Motif-motif masyarakat dalam memiliki uang

c.    Penawaran Uang

Penawaran uang adalah jumlah semua yang beredar dalam suatu perekonomian. Uang beredar dibedakan dalam pengertian sempit dan luas.
1.    Uang yang beredar dalam arti sempit, adalah kewajiban system moneter yang terdiri atas uang kartal dan uang giral.
2.    Uang yang beredar dalam arti luas adalah Kewajiban system moneter yang terdiri dari uang yang beredar dalam arti sempit dan uang kuasi.
3.    Uang giral terdiri atas rekening giro, kiriman uang, simpanan berjangka dan tabungan dalam rupiah yang sudah jatuh tempo.
4.    Uang kuasi terdiri atas simpanan berjangka dan tabungan penduduk pada bank umum.

d.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Uang

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang adalah sebagai berikut.
1.    Tinggi-rendahnya tingkat bunga
2.    Tingkat pendapatan masyarakat
3.    Jumlah penduduk
4.    Keadaan letak geografis
5.    Struktur ekonomi masyarakat
6.    Penguasaan IPTEK Penduduk
7.    Globalisasi ekonomi


16
Menyesuaikan materi pembelajaran yang sesuai  dengan tujuan pembelajaran IPS     
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1.   Mengenal  konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan  masyarakat dan lingkungannya
2.   Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,  inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3.   Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4.   Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1.   Manusia, Tempat, dan Lingkungan        
2.   Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3.   Sistem Sosial dan Budaya
4.   Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

17
Merencanakan media pembelajaran sesuai            karakteristik peserta            didik untuk  mencapai tujuan            pembelajaran IPS     
Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran IPS
Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran, adalah:
1)        Tujuan pembelajaran
2)        Prinsip-prinsip IPS (integrated, scop, sequence)
3)        Manfaat dan ketepatgunaan
4)        Sasaran didik
5)        Karakteristik media yang bersangkutan
6)        Kemampuan guru menggunakan suatu jenis media
7)        Keluwesan atau fleksibilitas dalam penggunaannya
8)        Kesesuaian dengan alokasi waktu dan sarana pendukung yang ada
9)        Biaya
10)     Ketersediaannya
11)     Mutu teknis


Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran
Etin Solihatin dan Raharjo (2007:32) mengemukakanp prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan media pembelajaran IPS, yaitu:
1)     Setiap jenis media memiliki kelebihan dan kelemahan. Tidak ada satu jenis media yang cocok untuk segala macam proses belajar dan dapat mencapai semua tujuan belajar. Ibaratnya, tidak ada satu jenis obat yang manjur untuk semua jenis penyakit
2)     Penggunaan beberapa macam media secara bervariasi memang perlu. Namun harap diingat, bahwa penggunaan media yang terlalu banyak sekaligus dalam suatu kegiatan pembelajaran, justru akan membingungkan siswa dan tidak akan meperjelas pelajaran. Oleh karena itu, gunakan media seperlunya, jangan berlebihan.
3)     Penggunaan media harus dapat memperlakukan siswa secara aktif. Lebih baik menggunakan media sederhana yang dapat mengaktifkan seluruh siswa daripada media canggih, namun justru membuat siswa terheran-heran pasif.
4)     Swebelum media digunakan harus direncanakan secara matang dalam penyusunan rencana pelajaran. Tentukan bagian materi mana saja yang akan disajikan dengan bantuan media. Rencanakan bagaimana strategi dan teknik penggunaannya.
5)     Hindari penggunaan media yang hanya dimaksudkan sebagai selingan atau sekedar  pengisi waktu kosong. Jika siswa sadsr bahwa media yang digunakan hanya untuk mengisi waktu kosong maka kesan ini akan selalu muncul setiap kali guru menggunakan media.
6)     Harus senantiasa dilakukan persiapan yang  cukup sebelum penggunaan media. Kurangnya persiapan bukan saja membuat proses kegiatan belajar mengajar tidak efektif dan efisien, tetapi justru mengganggu kelancaran proses pembelajaran. Hal ini terutama perlu diperhatikan ketika akan menggunakan media eletronik.


18
Menyusun evaluasi berdasar indicator pada
Pembelajaran IPS di SD      

19
Memilih prosedur penilaian            dan evaluasi proses dan     hasil belajar            IPS           
Penilaian (assessment): kegiatan untuk memperoleh informasi tentang pencapaian dan kemajuan belajar siswa dan mengetahui efektifitas terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
Penilaian (evaluation):Proses pembuatan keputusan tentang kedudukan dan performance siswa (kegiatan yang dirancang untuk mengukur keefektifan suatu sistem pendidikan secara keseluruhan).
Pengukuran (measurement): Kegiatan untuk mendapatkan informasi secara kuantitatif (prosedur untuk menentukan skor siswa).

PP. No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk:
          (a)  menilai pencapaian kompetensi ;
          (b) bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan
          (c) memperbaiki proses pembelajaran.

Pelaksanaan secara berkesinambungan untuk: memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar
Bentuk: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
Prinsip-prinsip penilaian: Valid/sahih , Objektif , Transparan/terbuka , Adil , Terpadu , Menyeluruh dan berkesinambungan , Bermakna , Sistematis , Akuntabel ,Beracuan kriteria

Penilaian Hasil belajar
         ulangan harian (tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan dan  sikap, tugas, produk),
         ulangan tengah semester(tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan dan sikap, tugas dan produk),
         ulangan akhir semester (tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan dan sikap, tugas dan produk),
         ulangan kenaikan kelas (tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan dan sikap, tugas dan produk).

Daerah afektif adalah daerah atau hal-hal yang berhubungan dengan sikap (attitude) sebagai manifestasi darurat (interest), motivasi (motivation), kecemasan (anxiety), apresiasi perasaan (emosional appreatiation), penyesuaian diri (self adjusment), bakat (aptitude), dan semacamnya.

Ranah Kognitif (C1-C6); Pengetahuan, Pemahaman, Penerapan, Analisis, Sintesis, Evaluasi
§  Daerah kognitif mencakup hal-hal berkenaan dengan kemampuan berfikir, yaitu:
-      pengenalan pengetahuan,
-      perkembangan kemampuan dan keterampilan intelektual (akal).


20
Mengidentifikasi aspek proses dan hasil            belajar IPS
yang   penting untuk  dinilai.