PERKEMBANGAN
KOGNITIF PADA MASA BAYI
Disarikan oleh: Sri Hendrawati
Perkembangan Kognitif Bayi Menurut Piaget
a.
Skema Proses Kognitif
Istilah skema
mengacu kepada unit (atau unit-unit) dasar atas suatu pola pemfungsian
sensoris-motorik yang terorganisasi.Piaget meyakini bahwa perkembangan seorang anak
melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi hingga dewasa. Kemampuan
bayi berasal dari tekanan biologis untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
(melalui asimilasi dan akomodasi) dan adanya pengorganisasian struktur politik.
b. Perpaduan dan Bantuan
Bantuan
di artikan sebagai tenaga pengasuh dalam tempat penitipan anak atau tenaga
pengasuh yang ada di rumah bersama anak. Penting sekali untuk para pengasuh
mempelajari kurikulum dan tahapan dalam mengembangkan perkembangan kognitif
anak. Kurikulum ini di lakukan dalam 6 tahap, yaitu reflesks sederhana
(lahir-1bulan), kebiasaan pertama dan reaksi sirkuler primer (1-4 bulan),
reaksi sirkuler sekunder (4-8 bulan), koordinasi reaksi sirkuler sekunder (8-12
bulan), reaksi sirkuler tersier (kesenangan akan sesuatu yang baru dan
keingintahuan, usia 12-18 bulan), dan internalisasi skema (18 – 24 bulan).
Tahap Perkembangan Sensorimotor
a.
Sub Tahap:
1. REFLEKS
SEDERHANA
Ialah tahap
sensoris-motorik pertama Piaget, yang terjadi pada bulan setelah kelahiran.
pada tahap ini alat dasar koordinasi sensasi dan aksi ialah melalui prilaku
refleksif, seperti mencari dan menghisap yang di miliki bayi sejak kelahiran.
2. KEBIASAAN-KEBIASAAN
PERTAMA DAN REAKSI SIRKULER PRIMER
Ialah subtahap
sensoris-motorik kedua Piaget, yang berkembangan antara usia 1 dan 4 bulan. Pada
subtahap ini, bayi belajar mengkoordinasikan sensasi dan tipe skema atau
struktur-yaitu, kebiasaan-kebiasaan reaksi sirkuler primer.
3. REAKSI
SIRKULER SEKUNDER
Ialah subtahap
sensoris-motorik ketiga Piaget yang berkembangan antara 4 dan 8 bulan. Pada
subtahap ini bayi semakin berorientasi atau berfokus pada benda di dunia, yang
bergerak di dalam keasyikan dengan diri sendiri dalam interaksi sosiomotorik.
4. KORDINASI
REAKSI SIRKULER SEKUNDER
Ialah sub tahap motorik
yang berkembang antara usia 8 dan 12 bulan. Pada subtahap ini beberapa
perubahan yang signifikan berlangsung yang meliputi koordinasi dan kesengajaan.
5. REAKSI
SIRKULER TERSIER
Ialah subtahap
sensoris-motorik kelima Piaget, yang berkembang antara usia 12 dan 18 bulan.
Pada subtahap ini, bayi semakin tergugah minatnya oleh berbagai hal yang ada
pada benda-benda itu dan oleh banyaknya hal yang dapat mereka lakukan pada
benda-benda itu.s
6. INTERNALISASI
SKEMA
Ialah subtahap
sensoris-motorik keenam dan terakhir Piaget, yang berkembang antara usia 18 dan
24 bulan. Pada subtahap ini, fungsi menyal bayi berubah dari suatu taraf
sensoris-motorik murni menjadi suatu taraf simbolis, dan bayi mulai
mengembangkan kemampuan untuk menggunakan simbol-simbol primitif.
Ketetapan Benda
Adalah
suatu pemahaman bahwa objek-objek akan tetap eksis bahkan ketika objek tersebut
tidak dapat lagi dilihat, didengar, atau disentuh. Perolehan permanensi obyek
merupakan salah satu pencapaian terpenting bagi bayi.
c
Evaluasi Tahap Sensorimotor Piaget
1. Ab Error
Adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan bayi yang melakukan kesalahan memilih tempat
persembunyian yang familier(A) ketimbang tempat persembunyian baru (B) saat
mereka menuju perkembangan subtahapan 4.
2. Persepsi dan Dugaan Perkembangan
Piaget meyakini bahwa
kemampuan bayi membangun skema sensoris-motorik membangun dunia benda yang
koheren dan peristiwa yang cocok untuk membangun isi gagasan, meniru, dan
membentuk gambaran atas benda yang ia lihat di capai pada pertengahan tahun
kedua. Pemrosesan informasi oleh bayi mengalami kemajuan, dengan adanya
kemampuan dalam memberi perhatian, menciptakan, simbolisasi, meniru, dan
kemampuan konseptual.
d
BELAJAR,
MENGINGAT DAN MENGKONSEP
1. Perhatian
Habituation
dapat digambarkan sebagai hilangnya perhatian, sedangkan dishabituation dapat digambarkan sebagai hilangnya perhatian.
Pentingnya asek-aspek perhatian pada bayi selama bertahun-tahun prasekolah
ditegaskan oleh penelitian yang menunjukkan bahwa hilangnya dan pulihnya
perhatian, bila diukur pada enam bulan pertama masa bayi, berkaitan dengan
tingginya kecerdasan pada tahun-tahun prasekolah. Salah satu kekurangan
dalam perhatian selama tahun-tahun prasekolah menyangkut dimensi-dimensi
tersebut yang menonjol dibandingkan dengan dimensi yang relevan untuk
memecahkan masalah atau mengerjakan tugas dengan baik.
2. Meniru
Kemampuan imitasi bayi secara biologis telah muncul
sjak lahir, karena bayi ternyata dapat meniru ekspresi wajah dalam beberapa
hari pertama setelah kelahiran, sebelum mereka memiliki kesempatan untuk
mengamati orang-orang dilingkungan mereka untuk menarik perhatian bayi. Ini
merupakan peristiwa yang melibatkan fleksibilitas, adaptabilitas, dan persepsi
menyeluruh.
3. Memori
Unsur pusat
perkembangan kognitif yang memuat seluruh situasi yang didalamnya individu
menyimpan informasi yang ia terima sepanjang waktu. Ingatan ialah suatu proses
sentral dalam prkembangan kognitif anak; ingatan meliputi penyimpanan informasi
terus-menerus. Ingatan sadar muncul pada usia tujuh bulan, walaupun anak-anak
dan orang dewasa memiliki sedikit atau tidak ingat lagi akan peristiwa-peristiwa
yang dialami sebelum usia tiga tahun.
Dalam ingatan jangka
pendek individu menyimpan informasi selama 15 atau 30 detik dengan asumsi tidak
ada latihan atau pengulangan.
4. Pembentukan Konsep dan Pengkonsepan
Untuk dapat mengetahui
apa yang di pikirkan oleh seorang bayi maka di gunakan kegiatan simbolis,
seperti menggunakan strategi untuk memperlihatkan kesadaran motorik bayi (motor recognition). Pada usia 6 hingga 7
bulan bayi menggunakan tanda-tanda konvensional.
5. Perbedaan Individu dan Penilaian
1. PREDIKSI
INTELEGENSI
Untuk memprediksi intelegensi bayi
maka dapat digunakan dua skala, yaitu :
§ Developmental
quotient, DQ, ialah skor perkembangan keseluruhan yang meliputi subskor pada
bidang motorik, bahasa, daya adaptif, dan interaksi personal sosial dalam
pengukuran bayi Gessel.
§ Skala
perkembangan bayi Bayley, di kembangkan oleh Nancy Bayley (1969), di gunakan
secara luas dalam pengukuran perkembangan bayi. Versi terbaru memiliki tiga
komponen : skala mental, skala motorik, dan profil perilaku bayi.
Perkembangan Bahasa Bayi
1. PENGERTIAN
BAHASA DAN PENGATURANNYA.
Bahasa adalah suatu sistem
simbol yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Pada manusia
ditandai oleh daya cipta yang tidak pernah habis dan adanya sebuah system aturan.
Phonologi
ialah studi tentang sistem bunyi-bunyian bahasa.
Morfologi
mengacu pada pengkombinasian morfem, morfem ialah rangkaian bunyi-bunyian
terkecil yang memberi makna kepada apa yang kita ucapkan dan dengar.
Sintaksis
melibatkan bahasa bagaimana kata-kata dikombinasikan untuk membentuk ungkapan
dan kalimat yang dapat diterima. Yang berkaitan dengan sintaksis adalah tata
bahasa (grammar) yaitu gambaran formal tentang ketentuan sintaksis.
Semantik
adalah
mengacu pada makna kata dan kalimat.
Pragmatik
adalah
kemampuan untuk melibatkan diri dalam percakapan yang sesuai dengan maksud dan
keinginan.
2. BAGAIMANA
MENGEMBANGKAN BAHASA
Pada usia bayi 3 hingga
6 bulan, bayi mengembangkan kemampuan dalam berbahasa. Bayi membutuhkan
pendampingan orang tua dengan adanya kontak mata, suara, dan tindakan-tindakan.Pada usia 6 hingga 9
bulan bayi mulai memahami kata-kata pertama mereka atau yang di sebut
perbendaharaan kata yang di terima (receptive vocabulary) yang mengacu pada
kata-kata yang di pahami oleh seseorang. Pada usia 9 hingga 12
bulan, bayi mulai memahami pelajaran seperti “daaah” ketika mengucapkan selamat
tinggal.Dan pada usia bayi 10
hingga 15 bulan, bayi mulai dapat mengucapkan kata pertamanya dan perkembangan
bahasa bayi meningkat pada usia 2 tahun dengan pemahaman mencapai rata-rata
200-275 kata. Pada usia ini anak dapat mengucapkan satu kata, misalnya “mama” atau
“papa”. Pada masa ini anak
mengembangkan hipotesis holofrase, yaitu suatu konsep bahwa suatu kata tunggal
di gunakan untuk mengartikan suatu kalimat sempurna, dan ini merupakan ciri
kata pertama seorang anak. Pada usia 18 hingga 24
bulan anak mulai dapat mengucapkan pertanyaan dengan dua kata, misalnya “permen
saya”. Anak menyampaikan makna dengan kata, gerak isyarat, tekanan suaram dan
konteks yang tepat. Panjang pengucapan
rata-rata (mean length of utterance,
MLU) yaitu sebuah indeks perkembangan bahasa yang di dasarkan atas jumlah per
kalimat yang di hasilkan oleh seorang anak di dalam suatu sampel yang terdiri
dari sekitar 50 hingga 100 kalimat, sebagai sebuah indeks kematangan bahasa
yang baik.
3. PENGARUH
BIOLOGIS DAN LINGKUNGAN
Faktor biologis dan lingkungan
menjadi faktor yang turut mempengaruhi kemampuan berbahasa anak. Menurut
Chomsky bahwa manusia terikat secara biologis untuk mempelajari bahasa dan
memiliki suatu alat penguasaan bahasa. Sedangkan pada aspek lingkungan, anak di
perkenalkan bahasa sejak awal perkembangan mereka. Beberapa cara orang dewasa
mengajarkan bahasa kepada bayi ialah
·
Motherese
adalah
cara ibu dan orang dewasa sering berbicara kepada bayi dengan frekuensi dan
hubungan yang lebih luas daripada normal, dan dengan kalimat-kalimat yang
sederhana.
·
Recasting
(menyusun ulang) adalah pengucapan makna suatu kalimat
yang sama atau yang mirip dengan cara yang berbeda, barangkali dengan mengucah
menjadi satu pertanyaan.
·
Echoing
(menggemakan) adalah mengulangi apa yang anak katakana
kepada anda, khususnya apabila perkataan itu adalah suatu ungkapan atau kalimat
yang tidak sempurna.
·
Expanding
(memperluas) adalah menyatakan ulang apa yang anak
telah katakan dalam bahasa yang secara linguistik “canggih”
·
Labeling
(memberi nama) adalah mengidentifikasi nama-nama benda.
Orang tua sebaiknya berbicara
kepada anak secara ekstensif, khususnya tentang apa yang di pelajari oleh bayi
pada saat itu. Pembicaraan sebaiknya mengutamakan pembicaraan langsung bukan
pembicaraan mekanis
Anak mengalami perkembangan yang pesat pada masa
bayi, perkembangan dalam bahasa dan kognitif juga mengalami perkembangan. Anak
mengalami beberapa fase untuk mencapai keberhasilan dalam berbahasa, penggunaan
bahasa yang baik oleh anak di tentukan juga oleh faktor lingkungan selain dari
faktor biologis.
Pengasuhan orang tua dalam membimbing dan
mendampingi anak menjadi faktor utama yang menentukan perkembangan anak. Dan
sebagai tenaga pendidik sebaiknya masing-masing kita terlebih dahulu membentuk
dan mengupayakan bagaimana anak dapat mengembangkan kemampuannya sejak anak itu
di lahirkan. Dalam keluarga peran ayah dan ibu sebagai pasangan yang saling
membutuhkan dan melengkapi.
Melalui alat-alat permainan yang di berikan oleh
orang tua anak mengembangkan kemampuannya dalam menyerap informasi, orang tua
seharusnya memahami betul apa yang di butuhkan anak buka memaksakan apa yang di
anggap baik oleh orang tua itu sendiri. pendidikan kognitif dan berbahasa yang
baik bukan hanya tanggung jawab guru di sekolah tetapi pendidikan kognitif dan
kemampuan dalam berbahasa adalah tanggung jawab bersama guru, orang tua dan
lingkungan tempat anak hidup.
Sebagai seorang pendidik ada baiknya ketika seorang
guru pun menekankan pada pendidikan anak pada setiap tahap dengan lebih jeli
dan teliti, ketika terjadi permasalahan dengan anak maka guru dapat mengenali
berbagai macam karakter anak sehingga ke depannya dapat memperlakukan anak
dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar