KONSEP DASAR MANAJEMEN SEKOLAH
By: Sri Hendrawati, M.Pd
Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran (kamus besar Bahasa Indonesia, Depdikbud, 1988). Didalam penggunaan sumber daya termasuk kegiatan perencanaan, mengor-ganisasi, koordinasi, pengarahan, pengendalian dan supervisi ( webster dictionary, 1966 ).
Parker Follet (Daft dan Steers,1986) mendefinisikan manajemen sebagai “the art of getting things done through people” yang diartikan lebih luas sebagai proses pencapaian tujuan melalui pendayagunaan sumber daya manusia dan material secara efisien (Buford dan Bedein,1988). Dalam kaitannya dengan sekolah, maka manajemen sekolah dapat dimaknai sebagai sebuah upaya dalam memberdayakan sekolah agar mampu untuk mandiri dan memiliki keunggulan yang tinggi.
Dilihat dari system pelaksanaannya, manajemen dikategorikan pada : (a) manajemen ilmiah (scientific management) yaitu manajemen yang dicirikan oleh penggunaan ilmu pengetahuan dan metode ilmiah (b) manajemen tertutup mempunyai cirri dimana pemimpin membuat keputusan tampa mengadakan konsultasi atau meminta pendapat dari bawahannya (c) manajemen terbuka yaitu suatu sitem pelaksanaan manajemen dimana seseorang manajer atau pimpinan member kesempatan terlebih dahulu kepada bawahannya untuk memberikan saran atau pendapatnya sebelum mengambiul keputusan, walaupun keputusan terakhir berada pada pimpinan.
Bertitik tolak dari berbagai katagori menejemen tersebut, manajemen sekolah sebagai bagian dari manajemen pendidikan nasional, dalam perkembangannya tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang menuntut penyesuian terhadap berbagai perubahan yang menggambarkan kategori manajemen tersebut. Sebagai pengaruh dari ideology manajemen ilmiah, konsep manajemen yang implementasikan pada organisasi sekolah menggambarkan suatu aktivitas atau seni mengatur dan mengetahui secara tepat apa yang in gin dikerjakan melalui strategi dalam proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan penyelenggaraan sekolah dalam rangka mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan sesuai dengan visi dan misinya.
Para manajer pada setip organisasi termasuk kepala sekolah sebagai menajer akan menghadapi tantangan baru mengenai dokrin dan dogma yang telah mapan karena itu hasil riset bidang manajemen merekomendasikan segera melekukan pengadaptasian pendekatan terhadap bebagai perubahan tersebut. Perubahan-perubahan fundamental tertentu dalam masyarakat telah dikukuhkan sebagai kesempatan yang relative alam manajemen sekolah adalah bagaimana pengambilan keputusan sekolah dilakukan dengan cermat mengimplementasikan konsep maupun teori manajemen dan keorganisasian. Oleh karena itu , manajemen sekolah harus dipahami sebagai usaha menumbuh kembangkan kekuatan dan potensi sumber daya sekolah untuk mengekplotasi peluang yang muncul sehingga mencapai tujuan pendidikan yang bermutu
Pada masa lalu manajemen berkembang di sector industry dan dunia usaha, namun dalam perkembangannya sekitar tahun – 70an lebih berkembang lagi (1) masyarakat purna industry menunjukkan bahwa organisasi-organissai yang berorientasi pada jasa merupakan bagian-bagian ekonomi yang palingdominan dan dinamis (2) pertumbuhan di sector umum, meskipun perusahaan-persahaan yang berorientasi mencari untung (profit oriented) tetap penting , namun jasa-jasa umum seperti organisasi kesehatan , organisasi pendididikan, dan organissai non profit lainnya berkembang lebih cepat ; dan (3) wanita dalam manajemen, hal ini menunjukkan peranan wanita sebagai manajer suah semakin meningkat pada berbagai kesempatan organisasi yang berpengaruh pada cara berfikirmanajemen dalam suatu organisasi.
Sejalan dengn perkembangan manajemen tersebut, penertian manajemen khususnya manajemen sekolah ditinjau dari sudut proses yaitu proses kegiatan kerjasama manusia dalam suatu system sekolah untuk mencapai tujuan tertentu. Urutan-urutan proses kegiatan ini dimulai dari planning kegiatan, organizing, actuating, dan controlling yang saling berinteraksi dan berlangsun secara terus-menerus. Sedangkan ditinjau dari sudut fungsional, manajemen sekolah keseluruhan kegiatan sekolah atau fungsi-fungsi sekolah untuk mencapai tujuan yang direncanakan dan diinginkan . jika ditinjau dari sudut institusi , manajemen sekolah aalah suatu lembaga atau badan secara totalitas yang melakukan kegiatan-kegiatan organisasi seperti pelayanan belajar untuk mencapai tujuan institusi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dilihat dari tipe manajerial , manajemen dapat dibagi atas tiga kategori (1)patrimonial management, yang terdapat pada perusahaan milik suatu keluarga, sebagian tempat kedudukan-kedudukan yang penting dalam hirearki organisasi itu berada pada tangan anggota –anggota kelurga tersebut (2) policikal management adalah suatu bentuk dimana kedudukan-kedudukan penting dan pokok dalam organisasi dipegang oleh mereka yang mempunyai hubungan-hubungan politik tertentu; dan (3) professional management , dalam tipe ini kedudkan yang strategis dan penting diserahkan kepada mereka yang telah memberikan bukti akan kecakapannya.
Ketiga model manajemen ini memang dapat saja menjadi bagian dari manajemen pendidikan atau manajemen sekolah, tergantun dari kemana kecenderungan institusi pendidikan tersebut diarahkan. Namun idealnya dilihat dari subtansi organisasi sekolah, manajemen sekolah termasuk kategori professional management, karena pengandaan dan pengangkatan guru dan tenaga pendidikan di sekolah atas dasar bidang keahlian yang melatarbelakanginya, dan dalam melaksanakan tugasnya lebih dituntut profesionalismenya dibanding kekuatan tenaga fisiknya. Tugas dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan sekolah memerlukan cara kerja yang sistematis, terencana , dan terukur dengan stander tertentu yang telah ditetapkan. Prinsip professional manajemen, dalam penyelenggaraan program sekolah memerlukan strategi, pemikiran, dan cara-cara yang memungkinkan mutu pendidikan dapat ditingkatkan terus- menerus.
Namun demikian dimana kecenderungan manajemen tersebut, akan sangat tergantung situasi dan kondisi dimana manajemen itu digerakan. Upaya yang dapat menagntisipasi situasi dan kondisi dan dapat memecahkan berbagai permasalahan manajemen tersebut tentu saja merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas manajemen. Peubahan-perubahan dalam manajemen itu dapat diarahkan pada sasaran-sasaran (1) perubahan struktur organisasi yang meliputi penambahan dan pengurangan satuan, merubah system sentralisasi menjadi desentralisasi, menyesuaikan prinsip-prinsip pemberdayaan, atas organisasi dan manajemen yang efektif; (2) mengakomodasi perubahan melalui proses manajemen strategic yang senantiasa terjadi alam manajemen (3) perubahan perilaku orang-orang atau aparat sekolah dalam hal perilaku komunikasi, pelayanan, etos kerja, dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan baik melalui institusi maupun diri sendiri; (4) penyesuaian terhadap sarana dan peralatan kerja organisasi dan manajemen termasuk pemanfaatan teknologi pendidikan.
Koont O Donnel (1984) mengemukakan bahwa :”management is the process of designing and maintaining an envioment in which individuals, working together in groups,efficiency accomplish selected aims. This basic definition needs to be expanded (1) as manager people carry out the managerial function of planning, organizing, staffing, leading and controlling; (2) management applies to any kind of organization; (3) it apllies to managers at all organizational level ; (4) the aim of all managers in the same to create a surplus ; dan ( 5) managing is concemed with productivity; this imples effectiveness and efficiency”.
Pengertian tersebut mengandung makna bahwa manajemen adalah proses merencanakan dan mempertahankan lingkungan dimana individu dapat bekerjasama dalam kelompok, secara efesien dalam rangka mencapai tujuan. Pengertian ini memberi arti (1) sebagai manajer melaksanakan fungsi manajemen antara lain ; perencanaan, pengorganisasian, pembagian staf mengarahkan dan pengawasan; (2) menerapkan ujuan sekolah yang telah ditetapkamanajemen untuk perbaikan organisasi; (3) berlaku untuk manajer pada setiap level organisasi; dan (4) tujuan setiap manajer adalah sama untuk mencapai surplus, dimana manajemen concern terhadap produktivitas dan etos kerja yang tinggi berimplikasi evektivitas dan efisiensi.
Uraian di atas menegaskan bahwa manajemen sekolah adalah proses dan intansi yang memimpin dan membibimbing penyelenggaraan pekerjaan sekolah sebagai suatu organisasi dalam mewujudkan tujuan pendidikan dan ditetaapkan. Oleh karena itu prinsip-prisip manajemen sekolah yang dapat dipegang adalah memperoleh hasil yang paling efektif melalui orang-orang professional mengacu pada visi dan misi sekolah dengan jalan melakukan proses manajemen, yakni menjalankan fungsi pokok program sekolah yang ditampilkan oleh seorang manajer atau pimpinan sekolah sebagai penanggung jawab institusi sekolah , guru sebagai penanggung jawab pelayanan belajar pada peserta didik, dan tenaga kependidikan dan sebagai penanggung jawab pelayanan teknis kependidikan di sekolah yang menerapkan fungsi-fungsi manajemen itu, yaitu ; perencanaan(planning) program kegiatan sekolah, pengorganisasian (organizing) tugas-tugas pokok sekolah, penggerakan (actuating) seluruh system sekolah, dan pengawasan (controlling) kinerja sekolah.
Mengacu pada prinsip tersebut manajemen sekolah diartikan sebagai proses pendayagunaan sumber daya sekolah melalui kegiatan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian secara efektif dan efesien dengan segala aspeknya dengan menggunakan semua potesnsi yang tersedia agar tercapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien serta produktivitas sekolah yang bermutu.setiap sekolah melaksanakan manajemen peningkatan mutu dengan langkah-langkah (1) merumuskan visi,misi, tujuan, dan target peningkatan mutu secara berkelanjutan; (2) menyusun perencanaan sekolah menggunakan model perencanaan strategic; (3) melaksanakan program sekolah sesuai formulasi perencanaan; (4) melakukan evaluasi tingkat efesiensi dan efektivitas serta kualitas penyelenggaraan program seolah; (5) menyusun laporan kemajuan sekolah dan melaporkan kepada orang tua siswa kemajuan hasil belajar anak-anaknya di sekolaha, melaporkan kemajuan sekolah kepada masyarakat dan stakeholders sekolah serta pemerintah daerah; dan (6) merumuskan program baru sebagai hasil evaluasi program sekolah dan berkelanjutan dan program yang telah dilaksanakan menggunaka perencanaan strategic sekolah . langkah-langkah ini penting Karena akan mengunkur pencapaian tujuan dan kualitas sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar