Laman

14 Desember 2010

TEORI SISTEM (2)

PENGERTIAN SISTEM
By: Sri Hendrawati

Istilah sistem bukan sesuatu yang baru. Sejak masa Ariestoteles, istilah tersebut telah digunakan. Ariestoteles menyarankan bahwa keseluruhan lebih luas daripada jumlah bagian-bagian. Dewasa ini istilah tersebut telah digunakan secara luas, namun luas pula terjadinya kekeliruan pemahamannya. Seringkali kita baca di surat kabar tentang weapon sistem, communication sistem, record sistem. Di bidang astronomi digunakan the solar sistem, dibidang fisiologi ada yang disebut digestive sistem, the nervous sistem, dan the circulatory sistem, di bidang fisika ada yang disebut the atomic sistem. Jadi istilah sistem memang sangat banyak digunakan, kendatipun sering kurang bermakna.

Sistem adalah hubungan secara fungsional dan konsisten antara bagian-bagian yang terkandung dalam suatyu hal atau barang sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh. Hubungan seperti itu dalam rangka mencapai tujuan, yaitu kebenaran ilmiah. Cara pandang, metode dan sistem merupakan hal yang sangat menentukan tercapainya kebenaran ilmiah.

Sistem ini mempunyai daya kerja aktif yang menggerakkan dan mengarahkan langkah-langkah yang telah ditentukan dalam metode yang daiatur sedemikian rupa sehingga kontinuitas dan konsistensi daya kerja metode itu mencapai tujuan akhir.
Sebuah sistem bisa longgar atau ketat, stabil atau tidak stabil. Sistem lebih kecil yang disebut subsistem mungkin hidup dalam sistem yang lebih luas. Sebuah sistem memiliki batas-batas yang membedakan dari lingkungan. Setiap sistem merupakan jaringan komunikasi yang membuka aliran informasi untuk proses penyesuaian diri. Setiap sistem memiliki inputs dan outputs. Sebuah output satu sistem mungkin menjadi input sistem lain yang biasa juga disebut “feedback”.
Untuk dapat dapat memahami atau mendefinisikan sebuah sistem terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menerangkannya,yaitu dengan cara:

a. Pendekatan Prosedur

Pendekatan prosedur adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Prosedur adalah "rangkaian operasi klerikal (tulis menulis), yang melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang digunakan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi serta untuk menyelesaikan suatu kegiatan tertentu". Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya.

b. Pendekatan Komponen/elemen

Pendekatan komponen/elemen adalah kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub-sub sistem, dan sub-sub sistem tersebut dapat pula terdiri dari beberapa sub-sub sistem yang lebih kecil.

Contoh :
Sistem Akuntansi terdiri dari sub sistem akuntansi penjualan, sub sistem akuntansi pembelian, sub sistem akuntansi penggajian dan sub sistem akuntansi biaya, dengan dokumen-dokumen dasar sebagai komponennya, seperti buku jurnal, buku besar, buku pembantu, neraca saldo, laporan rugi/laba, dan laporan perubahan modal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar