Teori medan muncul sebagai
teori dalam psikologi sosial karena dipengaruhi oleh perkembangan ilmu alam dan
ilmu kimia. Psikologi itu sendiri hadir untuk mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan karena psikologi merupakan sebuah paradigma baru dalam ilmu
pengetahuan yang memberikan cara pandang
serta upaya dalam memahami gejala-gejala ilmiah. (Calvin& Gardner,1993:275)
Pengaruh teori medan dari ilmu
alam dimanifestasikan dalam psikologi sejalan dengan pengaruh yang diberikan
oleh gerakan Gestalt yang dipelopori oleh psikolog Jerman. Pokok fikiran
psikologi Gestalt sendiri berasumsi bahwa tingkah laku ditentukan oleh medan
psikofisis yang terdiri dari suatu system tekanan-tekanan atau
kekuatan-kekuatan yang terorganisir
Selanjutnya Lewin
menggambarkan manusia sebagai pribadi berada dalam lingkungan psikolgis dengan
pola hubungan dasar tertentu. Pendekatan matematis yang dipakai Lewin
untuk menggambarkan ruang hidup disebut topologi. Fokusnya adalah
saling hubungan antara segala sesuatu didalam jiwa manusia, hubungan antara
bagian dengan bagian dan antara bagian dengan kesluruhan, lebih dari sekedar
ukuran dan bentuk. Jadi dalam mempelajari diagram-diagram Lewin harus
diperhatikan saling hubungan dean komuniukasi antara daerah alih-laih bentuk
dan ukuran yang dipakai untuk menggambarkan daerah-daerah itu.
Lewin biasanya menggambarkan
daerah pribadi dengan lingkaran tertutup, menunjukan bahwa pribadi adalah kesatuan
yang terpisah dari hal lain di dunia, tetapi tetap menjadi bagian dari dunia.
Lingkaran itu berada di dalam elips yang menggambarkan bahwa pribadi adalah
bagian terpisah tetapi berada dalam ruang hidup, menjadi bagian dari semua yang
ada di dalam ruang hidup.Teori inilah yang banyak dikenal dengan “teori medan”
nya Lewin.
Bagi Lewin, teori medan bukan
suatu sistem psikologi baru yang terbatas pada suatu isi yang khas; teori medan
merupakan sekumpulan konsep dengan dimana seseorang dapat menggambarkan
kenyataan psikologisnya. Konsep-konsep ini cukup luas untuk dapat diterapkan
dalam semua bentuk tingkah laku dan juga cukup spesifik untuk menggambarkan
orang tertentu dalam suatu situasi konkrit. Lewin juga menggolongkan teori
medan sebagai “suatu metode untuk menganalisis hubungan-hubungan kausal dan
untuk membangun konstruk-konstruk ilmiah”.( http://cacariosan.multiply.com/journal/item/4,)
Dalam
sumber yang sama (http://cacariosan.multiply.com/journal/item/4),
diidentifikasi Ciri-ciri dari teori Lewin, adalah sebagai berikut :
1. Tingkah Laku adalah suatu fungsi dari
medan yang ada pada waktu tingkah laku itu terjadi,
2. Analisis mulai dengan situasi sebagai
keseluruhan dari mana bagian-bagian komponennya dipisahkan,
3. Orang yang kongkrit dalam situasi yang
kongkrit dapat digambarkan secara matematis.
Rumus : LP = RH (Lingkungan
Psikologis = Ruang Hidup/Medan)
Konsep teori medan telah
diterapkan Lewin dalam berbagai gejala psikologis dan sosiologis, termasuk
tingkah laku bayi dan anak-anak, masa adolesen, keterbelakangan mental,
masalah-masalah kelompok minoritas, perbedaan-perbedaan karakter nasional dan
dinamika kelompok.
a. Struktur Kepribadian
Menurut Lewin sebaiknya menggambarkan
kepribadian itu dengan menggunakan
definisi konsep-konsep struktur secara spasial. Dengan cara ini, Lewin
berusaha mematematisasikan konsepnya sejak dari permulaan. Matematika Lewin
bersifat non-motris dan menggambarkan hubungan-hubungan spasial dengan istilah-istilah
yang berbeda. Pada dasarnya matematika Lewin merupakan jenis matematika untuk
menggambarkan inte4rkoneksi dan interkomunikasi antara bidang-bidang spasial
dengan tidak memperhatikan ukuran dan bentuknya.
Pemisahan pribadi dari yang
lain-lainnya di dunia dilakukan dengan menggambarkan usatu figur yang tertutup.
Batas dari figur menggambarkan batas-batas dari entitas yang dikenal sebagai
pribadi. Segala sesuatu yang terdapat dalam batas itu adalah P (Pribadi),
sedangkan segala sesuatu yang terdapat di luar batas itu adalan non-P.
Selanjutnya
untuk melukiskan kenyataan psikologis ialah menggambar suatu figur tertutup
lain yang lebih besar dari pribadi yang melingkupinya. Bentuk dan ukuran figur
yang melingkupi ini tidak penting asalkan ia memenuhi dua syarat yakni lebih
besar dari pribadi dan melingkupinya. Figur yang baru ini tidak boleh memotong
bagian dari batas lingkaran yang menggambarkan pribadi.
Lingkaran
dalam elips ini bukan sekedar ilustrasi atau alat peraga, melainkan
sungguh-sungguh merupakan suatu penggambaran yang tepat tentang konsep-konsep
struktural yang paling umum dalam teori Lewin, yakni ruang hidup/medan, lingkungan psikologis dan pribadi.
1.
Ruang Hidup/Medan
Ruang hidup (medan) mengandung
semua kemungkinan fakta yang dapat menentukan tingkah laku individu. Ruang
hidup meliputi segala sesuatu yang harus diketahui untuk memahami tingkah laku
kongkrit manusia individual dalam suatu lingkungan psikologis tertentu pada
saat tertentu. Tingkah laku adalah fungsi dan ruang hidup.
Secara matematis : TL = f (RH)
Fakta-fakta non-psikologis
dapat dan sungguh-sungguh mengubah fakta-fakta psikologis. Fakta-fakta dalam
lingkungan psikologis dapat juga menghasilkan perubahan-perubahan dalam dunia fisik. Ada komunikasi dua arah antara
ruang hidup dan dunia luar bersifat dapat ditembus (permeability), tetapi dunia
fisik (luar) tidak dapat berhubungan langsung
dengan pribadi karena suatu fakta harus ada dalam lingkungan psikologis
sebelum mempengaruhi/dipengaruhi oleh pribadi.
2.
Lingkungan Psikologis
Meskipun
pribadi dikelilingi oleh lingkungan psikologisnya, namun ia bukanlah bagian
atau termasuk dalam lingkungan tersebut. Lingkungan psikologis berhenti pada
batas pinggir elips, tetapi batas antarea pribadi dan lingkungan juga bersifat
dapat ditembus. Hal ini berarti fakta-fakta ligngkungan dapat mempengaruhi
pribadi. Secara matematis : P = f (LP). Dan fakta-fakta pribadi dapat
mempengaruni lingkungan. Secara matematis : LP = f (LP).
3.
Pribadi
Menurut Lewin, pribadi adalah
heterogen, terbagi menjadi bagian-bagian yang terpisah meskipun saling
berhubungan dan saling bergantung. Daerah dalam personal dibagi menjadi sel-sel. Sel-sel yang berdekatan dengan
daerah konseptual motor disebut sel-sel periferal; p, sel-sel dalam pusat lingkaran disebut sel-sel sentral; s. Sistem motor bertindak sebagai suatu
kesatuan karena biasanya lahannya dapat nelakukan sesuatu tindakan pada suatu
saat. Begitu pula dengan
sistem perseptual artinya orang hanya dapat memperhatikan dan mempersepsikan
satu hal pada suatu saat. Bagian-bagian tersebut mengadakan komunikasi dan
interdependen, tidak bisa berdiri sendiri.
- Dinamika Kepribadian
Konsep-konsep
dinamika dari Lewin, yakni kebutuhan energi
psikis, tegangan, kekuatan atau vektor dan valensi. . Konstruk-konstruk dinamika ini menentukan lokomosi
khusus dari individu dan cara ini mengatur struktur lingkungannya, Lokomosi dan
perubahan-perubahan dan struktur berfungsi mereduksi tegangan dengan cara
memuaskan kebutuhan.
Suatu
tegangan dapat direduksikan dan keseimbangan dipulihkan oleh suatu lokomosi
substitusi. Proses ini menuntut bahwa dua kebutuhan erat saling ketergantungan
satu sama lain sehingga pemisahan salah satu
kebutuhan adalah melepaskan tegangan dari sitem kebutuhan lainnya.
Akhirnya tegangan dapat direduksikan dengan lokomosi-lokomosi murni khayalan.
Seseorang yang berkhayal bahwa ia telah melakukan perbuatan
yang sulit atau menempati suatu jabatan yang tinggi mendapat semacam kepuasan
semi dari sekedar berkhayal tentang keberhasilan.
- Perkembangan Kepribadian
Menurut
Lewin hakekat Perkembangan Kepribadian itu terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut :
1.
Diferensiasi. Yaitu semakin bertambah usia, maka region-region dalam pribadi
seseorang dalam Lingkungan
Psikologis-nya akan semakin bertambah. Begitu pula dengan
kecakapan-kecakapan atau keterampilan-keterampilannya. Contohnya : orang dewasa
lebih pandai menyembunyikan isi hatinya dari –pada anak-anak (region anak lebih
mudah ditembus).
- Perubahan dalam variasi tingkah lakunya.
- Perubahan dalam organisasi dan struktur tingkah lakunya lebih kompleks.
- Bertambah luasnya arena aktivitas. Contohnya : Anak kecil terikat oleh masa kini, sedangkan orang dewasa terikat oleh masa kini, masa lampau dam masa depan.
- Perubahan dalam realitas. Dapat membedakan mana yang khayalan dan yang nyata, pola berfikir meningkat. Contohnya : Dari pola berfikir assosiasi menjadi pola berfikir abstrak.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar