DESKRIPSI
DIRI
FINALIS 20 BESAR KEPALA SEKOLAH INSPIRATIF
TINGKAT NASIONAL TAHUN 2020
1.
Masa
lalu
Saya Sri Hendrawati, deskripsi
masa lalu itu saya artikan sebagai kisah perjalanan hidup sebelum saya menjadi
kepala sekolah tahun 2015. Saya dibesarkan di keluarga sederhana dan penuh
keterbatasan sehingga hal itu menempa diri untuk berjuang dalam menjalani
kehidupan baik pada masa kanak-kanak, masa remaja, hingga saya menikah dan
menjadi guru PNS pada usia 22 tahun. Saya ditempatkan di SDN Gempolsari pada
tahun 1999, hampir 18 km jarak rumah ke sekolah yang saya tempuh setiap hari. Setelah
4 tahun masa kerja, saya melanjutkan kuliah ke jenjang S1 Pendidikan
Biologi-Universitas Pasundan. Sebuah perjuangan fantastis dimana saat itu saya
berkuliah sambil membesarkan 3 anak balita buah cinta pernikahan kami. Pada
tahun kedelapan masa kerja saya memutuskan untuk hijrah ke SDN Sukaluyu,
mendekati tempat tinggal. Selanjutnya saya berupaya untuk mewujudkan asa
melanjutkan kuliah ke Program S2 Magister Pendidikan Dasar UPI Bandung.
Masa-masa kuliah S1 dan
S2 adalah masa yang penting bagi saya. Saya manfaatkan untuk membangun jejaring
dan menambah wawasan. Berbagai kegiatan saya lakukan dengan kesungguhan hingga
saya lulus cumlaude. Saya pun mulai belajar menulis lebih intens, beberapa
artikel dimuat di jurnal, beberapa buku berhasil dicetak dan yang paling
berkesan adalah saat menulis buku “Membangun Literasi Sains Peserta Didik” pada
tahun 2011. Buku itu merupakan buku kolaborasi pertama saya bersama para pakar
dan merupakan hasil kajian selama 3 tahun. Sangat berkesan. Selain menulis
buku, saya pun menjadi nara sumber di berbagai kegiatan seminar, loka karya dan
kegiatan sejenis mulai tingkat gugus, kota hingga nasional.
Pada tahun 2010 saya
mewakili sekolah mengikuti ajang pemilihan guru berprestasi dan berhasil di
tingkat Kota dan Provinsi sebagai juara 1. Di tingkat selanjutnya saya meraih
peringkat ke-3 Guru Berprestasi Nasional dan mendapat penghargaan 6th winner dari Intel Education Awards pada tahun yang
sama. Hal ini memberi dampak yang sangat luar biasa pada saya dalam hal
pengembangan diri dan kompetensi. Perjalanan spiritual umrah ke tanah suci pada
tahun 2010 adalah kado terindah yang diberikan Dinas Provinsi Jawa Barat atas
capaian itu. Beberapa kegiatan berskala internasional pun dapat saya ikuti,
yaitu kegiatan Short Course Joyful
Learning bersama Seameo Qitep in
Mathematics (2011), Studi Komparatif ke Paris (Perancis), Belgia dan
Belanda bersama P2TK Kemdikbud (2012), dan Training
Management for Teacher ke Adelaide South
Australia (2013).
Pengalaman luar biasa
yang saya alami berturut-turut semakin memacu samangat saya untuk terus belajar,
berkarya dan menebar ilmu serta kebaikan untuk orang-orang di sekitar saya.
Saya mulai memaknai kehidupan dengan lebih arif bahwa sebaik-baik manusia
adalah manusia yang paling banyak manfaatnya bagi orang banyak. Dengan
keyakinan itu saya semakin mantap untuk terus menempa diri. Hal tersebut
membuat saya mendpatkan lebih banyak kesempatan untuk bertemu banyak orang
dalam berbagai event baik yang
diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan, Kementrian, dan pihak lainnya. Semakin
banyak pengalaman dan bekal ilmu yang saya dapatkan semakin membuka jalan untuk
dapat mengamalkannya. Saya pun mulai bergabung dengan tim media Dewan
Pendidikan Kota Bandung. Saya bersama tim media DPKB bertekad untuk menyeimbangkan
konten negatif dalam media tentang dunia pendidikan khususnya di Kota Bandung.
Kami hadirkan konten-konten positif dalam koran Tribune dan Majalah DPKB yang
diterbitkan satu bulan satu kali.
Pengalaman
berorganisasi bersama DPKB memberi warna bagi saya dalam menjalankan amanah sebagai
pengurus KKG tingkat gugus. Sebagai bagian terpenting dari organisasi, saya
berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi teman-teman guru. Berbagai program
di gagas dan dilaksanakan, agar secara kolaboratif kami dapat tumbuh bersama
menjadi insan pebelajar sepanjang hayat.
Berbagai kegiatan
pelatihanpun mulai saya ikuti baik sebagai peserta maupun sebagai nara sumber.
Pada tahun 2014 saya menjadi Instruktur Nasional Kurikulum 2013 dan Tim
Pengembang Kurikulum Tingkat Kota Bandung. Ini bukanlah sesuatu yang saya
cita-citakan namun amanah yang Allah berikan kepada saya ketika saya
membulatkan tekad untuk berkontribusi positif.
Seiring waktu, rasa
percaya diri dan kemandirian saya mulai meningkat untuk mengembangkan
organisasi lebih luas lagi. Saya menggagas dan memprakarsai terbentuknya Forum
KKG Kota Bandung tahun 2015 yang beranggotakan 72 KKG yang tersebar di Kota
Bandung. Berbagai program saya usulkan dan mendapatkan persetujuan forum untuk
dikembangkan dan dilaksanakan. Pada saat itu adalah masa-masa penuh gairah untuk
berkolaborasi dan berkarya bersama guru-guru Kota Bandung. Beberapa kegiatan besar
yang kami lakukan adalah melaksanakan Seminar seribu guru saat itu kami
meluncurkan Sistem Informasi Manajemen KKG (SIMA KKG). SIMA KKG ini saya desain
untuk memudahkan pendataan guru-guru, sebagai alat kontrol dan bank data
keanggotaan guru-guru Kota Bandung. Banyak pihak menyambut baik hal ini
terutama para pengurus KKG di setiap gugus. Pada saat kegiatan seminar seribu
guru, FKKG pun meluncurkan prosiding pertama yang merupakan awalan terbitnya
jurnal pertama milik guru-guru SD Kota Bandung.
Pada saat kementrian
menggulirkan program Pendidikan Penguatan karakter (PPK), saya mendapat amanah
untuk mengembangkan desain pengembangan pendidikan karakter di kota Bandung
bersama beberapa orang kepala sekolah yang merupakan Tim Pengembang Kurikulum
Kota Bandung. Saya melakukan studi literatur di internet dan berhasil
mengumpulkan bahan untuk referensi pengembangan karakter berbasis kearifan
lokal. Bersama Pak Deni Kurniadi (kepala SDN Banjarsari saat itu) kami
menggagas untuk kembali membumikan Penca di tatar sunda, di Kota Bandung.
Bersama FKKG kami menggagas dan melaksanakan kegiatan pelatihan PENCA bagi
guru-guru kota Bandung secara gratis. Setiap minggu tidak kurang dari 250 orang
peserta hadir ikut latihan dan mereka yang hadir kemudian mengajarkan kembali
di gugus masing-masing. FKKG berhasil membuat CD tutorial PENCA dan hasil
penjualannya digunakan untuk membiayai kegiatan pelatihan tersebut. Bersama pak
Deni sebagai instruktur PENCA, saya mampu menggerakkan FKKG dan para guru untuk
pagelaran secara terbuka. Sebanyak 1000 guru kami melakukan senam Penca pada
saat peringatan Hari Kesaktian Pancasila tingkat Kota, Hari Guru tingkat
Provinsi, dan terlibat dalam kegiatan Pagelara Penca Internasional dengan
sebelumnya melaksanakan kegiatan long
march dengan berjalan kaki sebanyak 1000 orang lebih. Tak hanya itu, kami
pun berhasil menggerakkan sekolah untuk membumikan Penca hingga anak-anak Kota
Bandung sebanyak seribu orang lebih melakukan pagelaran Penca bersama. Sungguh,
hal ini manakjubkan dan membuat saya menitikkan air mata ketika menyaksikannya
pada masa itu dan pada masa kini ketika mengenangnya. Sebuah
perjalanan yang indah dalam kehidupan saya dan membuat saya semakin mensyukuri
anugerah dan kesempatan yang telah Allah SWT berikan kepada saya selama ini.
2.
Masa
Kini
Deskripsi masa kini
saya maknai sebagai masa jabatan saya sebagai kepala sekolah hingga saat ini.
Menjabat sebagai kepala sekolah adalah amanah yang harus saya emban dengan
baik. Tantangan besar mulai saya hadapi saat pertama kali bertugas menjabat di
SDN Ciateul lalu ditugaskan sebagai Plt di SDN Kotabaru selama satu tahun.
Sebuah adaptasi yang menuntut ekstra kesabaran dan kemampuan manajemen waktu
yang baik agar mampu melaksanakan tugas dengan baik. Saya mulai mengembangkan
strategi manajemen AMBU CANTIK di SDN Ciateul. Sebuah starategi manajemen yang
berakar pada nilai-nilai kearifan local masyarakat Sunda yang saya sarikan dari
pengalaman empiric selama menjadi kepala sekolah. Implementasi strategi AMBU
CANTIK adalah pengembangan program literasi, sekolah aman, sekolah inlusif dan
adiwiyata yang saya lakukan di SDN Ciateul. Dampaknya sungguh dapat dirasakan
oleh sekolah, guru dan tenaga kependidikan terkembangkan, prestasi peserta
didik pun meningkat dalam bidang akademik dan non akademik. Sekolah berhasil
mendapat penghargaan dalam pengembangan sekolah inklusif tingkat Kota Bandung
dan sekolah adiwiyata hingga ke tingkat nasional. Pada tahun 2016 saya
mendapatkan penghargaan sebagai kepala sekolah penggerak lingkungan dari
Gubernur Provinsi Jawa Barat. Sebagai penggerak lingkungan, saya memprakarsai
kegiatan dengan tema “Beberesih Barudak Bandung Menyambut PON” yang dilaknakan
di lima venue utama tempat penyelenggaraan PON yang diikuti oleh SD dan SMP
yang berada di sekitar venue terdekat. Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung beserta jajarannya dan para pegiat
lingkungan sperti Clean Action, Gerakan Turun Tangan dan lainnya. Kolaborasi
yang sangat bermakna
Aktifitas lain yang
mendukung pengembangan program di sekolah adalah keterlibatan saya sebagai
anggota Tim Penyusun Panduan Penyelenggaraan Inklusif yang merupakan program
kolaborasi save the children,
Kemdikbud dan Dinas Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya di tingkat Kota Bandung
saya menjadi koordinator tim penyusun Panduan KTSP, Panduan Penyelenggara
Sekolah Inklusif, Model Pendidikan Karakter Bandung Masagi, Program Gerakan
Literasi Sekolah dan Sekolah Digital serta program lainnya.
Kegiatan kolaboratif
yang saya lakukan dalam penyusunan panduan tersebut tentu saja berdampak bagi
pengembangan budaya belajar di sekolah. Sehingga upaya mewujudkan SDN Ciateul
sebagai sekolah pembelajar mulai semakin terarah dan terprogram. Implementasi
strategi manajemen AMBU CANTIK yang dilakukan selama kurun waktu tiga tahun
mulai nampak hasilnya dan saya dokumentasikan menjadi sebuah karya naskah kajian
“Strategi AMBU dalam Membangun Warung Literasi
SDN 166 Ciateul” dan mengantarkan saya memperoleh penghargaan sebagai
Penulis Terbaik Kategori Kepala Sekolah SD dalam Simposium bagi Kepala Sekolah
yang diselenggarakan Kemendikbud tahun 2017.
Dalam rangka meningkatkan
profesionalisme, saya bergabung dan menjadi pengurus dalam organisasi profesi
yaitu K3S Kecamatan (2015), Forum K3S Kota Bandung (2017) dan Dewan Pengurus
Pusat (DPP) Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI).
Dalam rangka memotivasi
guru di sekolah dan dalam komunitas, saya mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh Seameo Qitep in Mathematics tahun 2016 yang mengantarkan
saya memperoleh penghargaan The first
Model Teacher dan one of three best
Mathematics Teacher. Karya yang saya buat adalah Model Pembelajaran Problem Solving SRI (Story telling, Role
Playing, using an Instructional Aids) dan dipublikasikan secara
internasional dalam kegiatan dan jurnal ISMEI pada tahun yang sama. Hal ini
memberikan pengalaman yang baru dan istimewa ketika Direktur Seameo Qitep in Math merekomendasikan saya
untuk belajar tentang Technology enhance
Learning di Seameo RECSAM Penang Malaysia tahun 2017. Alasan utama pak
direktur saat itu karena beliau melihat energi dan semangat yang kuat dari diri
saya sebagai kepala sekolah untuk mengupayakan yang terbaik bagi sekolah.
Sebuah hadiah, motivasi dan moodbooster
yang ekstra luar biasa hebatnya untuk saya dan saya sangat mensyukurinya.
Pada tahun 2018 saya mewakili K3S Kecamatan Regol
untuk mengikuti ajang lomba Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi dan meraih
juara 1 di Tingkat Kota Bandung, Tingkat Provinsi Jawa Barat dan Tingkat
Nasional. Bagi saya hal ini bukan hanya sekedar ajang lomba, namun sebuah
kesempatan untuk silaturahim agar kami dapat saling belajar dari para kepala
sekolah hebat yang memiliki karya luar biasa, professional dan penuh dedikasi.
Begitu banyak inspirasi yang saya temukan dan pelajari dari rekan-rekan kepala
sekolah dari 34 provinsi yang hadir. Hingga kini wa grup para KS baik di level
provinsi maupun nasional tetap kami pertahankan sebagai media komunikasi dan
informasi yang sangat bermanfaat. Pada tahun 2018 ini saya mendapatkan
kesempatan kembali untuk belajar di Universitas Jiangshu China selama 1 bulan
dalam kegiatan Training for Excellent
Teachers and Principals Programme
yang merupakan bagian dari Program 1000 Guru ke luar negeri. Sebuah pengalaman
baru yang sangat menyenangkan dan memberi banyak bekal dalam peningkatan
kompetensi sebagai KS.
Saya mengembangkan berbagai program pembiasaan bagi
peserta didik untuk meningkatkan kemampuan literasi dan memperkenalkan STEM di
sekolah melalui kegiatan pembuatan mainan sederhana bagi peserta didik. Hal ini
juga bertujuan untuk memberikan alternative aktifitas bagi peserta didik dan
mengalihkan dari ketergantungan terhadap penggunaan gadget atau gawai. Apa yang
saya lakukan di sekolah kemudian saya deseminasikan kepada rekan-rekan kepala
sekolah di tingkat gugus, kota bahkan lintas kota dan kabupaten untuk
memberikan isnpriasi pembelajaran yang mengandung unsur kebaruan. Selanjutnya
saya mengembangkan Model Pembelajaran AKI BAGI (Aktif, Kolaboratif, Integratif
dengan penguatan karakter Bandung Masagi). Model AKI BAGI berbasis projek ini
kemudian digunakan oleh Pemerintah Kota Bandung dengan cara memberi anak ayam
dan tanaman cabai ke peserta didik SD dan SMP untuk dipelihara dalam kurun
waktu tertentu dan dilaporkan hasilnya. Hasil implementasi AKI BAGI menunjukkan
bahwa karakter peserta didik turut terkembangkan selama penyelesaian projek
tersebut.
Awal tahun 2020, saat pandemi merebak. Saya menyusun
Model Pembelajaran KOS (kerjasama orangtua siswa) dan menggabungkannya dengan
konsep AKI BAGI. Saya memberikan pelatihan khusus kepada guru-guru di sekolah sehingga
mampu melayani Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) peserta didik dengan maksimal. Kemudian
saya menggagas pertemuan dengan 16 kepala sekolah yang saya beri nama Tim FIGHT COVID untuk mencari solusi
pelaksanaan PJJ bagi peserta didik. Bersama Tim ini saya berhasil merekrut
guru-guru penulis untuk menyusun Modul AKI BAGI untuk kelas 1-6, mata pelajaran
PJOK dan PAI. Sungguh perjalanan menyusun Modul AKIBAGI ini penuh warna dan
cerita, saya banyak belajar arti keikhlasan, dedikasi dan profesionalisme. Keberhasilan
kegiatan kolaboratif penyusunan modul AKI BAGI ini kemudian saya deseminasikan
dalam beberapa kegiatan webinar yang diselenggarakan oleh komunitas guru di
tingkat kecamatan, PGRI, AKSI dan Kemendikbud. Selain itu, saya menjadi
koordinator dalam pembuatan video pembelajaran yang disusun oleh guru-guru kota
bandung untuk mendukung PJJ. Satu video pembelajaran berdurasi antara 12-15
menit. Ratusan video pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan PJJ selama satu semester
telah dibuat dan tayang sehingga dapat menjadi alternatif menghidari kejenuhan
belajar peserta didik di rumah. Saya bangga telah menjadi bagian dari generasi
solutif dalam menghadapi pandemi ini bersama-sama.
3.
Masa
Depan
Masa depan adalah apa
yang ditanam pada hari ini, itu adalah pembelajaran hidup yang saya peroleh dan
rasakan sendiri. Pondasi yang saya bangun melalui jejaring dengan berbagai
komunitas membentuk diri saya untuk lebih peka dan peduli terhadap kondisi yang
kini tengah di hadapi bangsa kita. Masa pandemi yang belum berakhir, tantangan
merdeka belajar yang harus dijawab, peningkatan kualitas dan mutu pembelajaran
siswa kita di sekolah agar seiring dengan tumbuh kembangnya menjadi profil
pelajar Pancasila dan mampu bersaing pada tataran global adalah hal yang
menjadi perhatian saya.
Sebagai kepala sekolah,
saya akan terus berupaya meningkatkan kompetensi dan pengembangan diri.
Menuntaskan Diklat Supervisi Berbasis TIK bersama LPPKSPS menggunakan Microsoft
Office 365 adalah target terdekat dan tugas yang harus saya selesaikan dengan
maksimal. Selain itu saya akan terlibat dalam penyusunan instrumen bagi kepala
sekolah dalam rangka menyusun profil Kepala Sekolah Indonesia bersama
Kemendikbud. Dua hal ini menjadi target akhir tahun 2020 dan semoga saya mampu
melakukannya dengan baik.
Selain itu, tantangan
mempersiapkan sekolah untuk menerima kembali peserta didik belajar di sekolah
adalah hal yang paling saya pikirkan. Kehadiran peserta didik begitu kami
rindukan dan kami nantikan. Sekolah harus memiliki program hebat yang dapat
mengikat ikatan bathin sekolah, kepala sekolah, guru dengan peserta didik
setelah lama dipisahkan oleh keadaan pandemi. Kegiatan pembelajaran, kegiatan
pengembangan diri dan program lainnya harus saya rancang bersama para guru
untuk dapat memfasilitasi peserta didik dengan nyaman, aman, dan bermutu.
Kelak, saat peserta didik kembali belajar di sekolah, maka sekolah harus mampu
bersaing untuk merebut hati, perhatian dan pikiran peserta didik agar dapat
aktif berkegiatan di sekolah. Siapakah saingannya? Tentu saja gawai, gadget dan juga internet dengan konten-konten menarik yang tersedia
dan mereka telah terbiasa dengan itu selama lebih dari setengah tahun. Sebuah
hal yang saya pikirkan mendalam.
Pada masa yang akan datang,
saya harus dapat mewarnai organisasi K3S dan AKSI. Melalui Asosiasi Kepala Sekolah
Indonesia, saya bersama rekan seperjuangan akan terus melakukan upaya
memberikan kontribusi melalui beragam kegiatan, pada bulan Desember mendatang
AKSI bersama P3GTK berkolaborasi menyelenggarakan Bimtek Penyelenggaraan PJJ
bagi Kepala Sekolah se-nasional dengan harapan para kepala sekolah dapat saling
berbagi praktik baik pengelolaan PJJ dan siap menghadapi tantangan jaman dan
kehidupan. Pada kegiatan tersebut, saya mendapat amanah menjadi salah satu nara
sumbernya. Semoga mampu mengembannya dengan maksimal.
Selanjutnya saya
sebagai Sekertaris 2 AKSI berharap dapat menjalankan tugas dengan cekatan untuk
merapikan data anggota, menyusun program lainnya yang bermanfaat bagi
peningkatan kompetensi kepala sekolah. Bersama K3S, saya sebagai koordinator bidang
Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah telah berkoordinasi dengan ketua dan
pengurus untuk menyusun program dan
berencana untuk mendeseminasikan hasil diklat supervisi TIK kepada para
kepala sekolah se-Kota Bandung pada tahun 2021. Semoga hal ini dapat
terealisasi dengan baik.
Bersama Tim Fight Covid, saya akan meneruskan upaya
penyusunan Modul AKI BAGI dengan penyesuaian dan perbaikan sehingga
konten-konten yang dikembangkan dapat lebih mengembangkan keterampilan problem solving, hots, literasi, numerasi
dan komputasi. Lebih lanjut, bersama
Tim FKKG Kota Bandung, saya akan membersamai guru-guru meneruskan program
pembuatan video pembelajaran semester 2 untuk kelas 1-6, mata pelajaran PJOK
dan PAI sebagai sumber belajar peserta didik belajar dalam jaringan. Rencana
pembagian tugas dan pemetaan kebutuhan terhadap sumber belajar pada semester 2
telah rampung dikerjakan oleh tim dan telah saya validasi, tantangan ke depan
adalah dapat merealisasikan rencana ini. Kerjasama dengan mitra pemerintah Kota
Bandung yaitu TV 132 yang berperan dalam menayangkan karya-karya guru hebat ini
akan terus diupayakan lebih baik dari sebelumnya. Masukan dan evaluasi yang
diberikan kepada tim untuk memperbaiki kualitas video pembelajaran yang
dihasilkan akan menjadi perhatian penting disertai dengan upaya keras untuk
menghasilkan konten-konten menarik lainnya. Upaya awal yang saya lakukan adalah
mengundang guru-guru kreatif youtuber
agar dapat menginspirasi guru lainnya dalam mengembangakan video pembelajaran
ini. Saya berharap pada masa yang akan datang, akan lebih banyak guru
terinspirasi dengan kiprah para guru hebat yang terfasilitasi dalam komunitas
yang hebat dan saling menghebatkan ini. Saya percaya dan yakin akan melangkah
meneruskan upaya ini.
Hasrat untuk meneruskan
kuliah ke jenjang S3 hingga saat ini masih menggebu di dalam diri, namun segala
hal perlu dipertimbangkan dengan baik dan matang. Saat ini saya harus berbesar
hati untuk menunda keinginan tersebut karena ada keinginan lain yang menjadi
prioritas yaitu pendidikan putra-putri saya. Tahun 2021, anak pertama memasuki
semester ke-7, anak kedua memasuki bangku perkuliahan dan anak ketiga memasuki
bangku SMA. Tentu membutuhkan perhatian dan kecukupan biaya untuk menempuh
pendidikan tersebut. Saya berdoa dan berharap kelak Allah SWT akan memberikan
kemudahan bagi saya untuk menggapai cita-cita tersebut.
Begitu banyak harapan
dan cita-cita saya gantungkan di langit dan saya bekerja dengan penuh
kesungguhan menyempurnakan hasilnya pada Allah. Yakin benar bahwa apa yang saya
kerjakan sekarang akan bermanfaat jika dikerjakan penuh ketekunan disertai
dengan ilmu, iman dan amal. Pelajaran terbaik dalam hidup yang saya dapatkan
selama ini adalah mengenai implementasi prinsip dan keyakinan bahwa sebaik-baik
manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang banyak. Semoga Allah mudahkan
perjalanan saya, memberi berkah dan petunjuk yang dapat membuat saya menjadi
insan yang lebih baik setiap harinya, sehingga saya mampu memerankan peranan
sebagai hamba Allah yang taat, istri yang salehah bagi suami saya, ibu yang
penuh kasih sayang untuk keempat buah hati saya, anak yang solehah dan berbakti
bagi kedua orangtua saya dan juga untuk orang-orang di sekeliling saya.
Bismillah, saya menutup deskripsi ini dengan nama Allah semoga masa depan akan
jauh lebih indah dan lebih bermakna dari hari ini. Tetap semangat berkarya
untuk masa depan generasi bangsa yang lebih baik!
Bandung, 10 November 2020
Penulis,
Sri Hendrawati, M.Pd
Kepala SDN 166 Ciateul Kota Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar